TERNATE – Institut Teknologi PLN (ITPLN) menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, untuk mengembangkan ekosistem pengolahan sampah menjadi energi terbarukan. Kesepakatan itu berlangsung di sela-sela City Sanitation Summit (CSS) ke-23 yang digelar di Ternate, 29–30 Agustus 2025.
Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa yang didampingi Wakil Rektor IV, Dr. Ahsin Sidqi dan Staff Ahli Lemtera, Adam Yogaswara menyambut baik inisiatif Kota Ternate ini. Menurutnya, pengolahan sampah ini dapat memberi efek berganda bagi masyarakat, mulai dari peningkatan kesehatan, kebersihan kota, hingga penyediaan energi hijau yang sejalan dengan target transisi menuju net zero emission.
“Sampah bukan lagi masalah, tapi bisa menjadi sumber energi hijau yang memberi manfaat nyata bagi warga dan lingkungan,” ujar Iwa dalam keterangannya, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Ia memastikan, ITPLN juga telah menyiapkan program peningkatan kapasitas putra daerah melalui pengiriman mahasiswa dan pelatihan green jobs di bidang energi terbarukan sesuai potensi daerah masing-masing.
Menurutnya, upaya Pemkot Ternate mengoptimalkan energi hijau ini diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota kepulauan lain yang menghadapi keterbatasan lahan dan akses pengelolaan sampah. Dengan teknologi yang tepat, katanya, sampah yang selama ini membebani warga dapat beralih fungsi menjadi sumber daya energi.
“Kerja sama ini bukan sekadar proyek teknologi, melainkan bentuk komitmen kampus dalam mendorong transisi energi nasional. Kami ingin membuktikan, solusi lokal bisa memberi dampak global,” tegas Iwa.
Di lokasi yang sama, Wali Kota Ternate, Tauhid Sulaiman, mengatakan kota kepulauan itu telah menjalankan sejumlah inisiatif pengelolaan sampah, seperti gerakan pemilahan sampah rumah tangga, pengumpulan sampah ekonomis non-organik, hingga budaya keluarga bersih halaman.
“Namun Ternate memerlukan cara baru, yakni pengolahan sampah setempat dengan konsep waste to energy,” kata Tauhid.
Melalui kerja sama ini, ITPLN diminta menyiapkan model pengelolaan sampah berkelanjutan yang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi), Dadang Supriatna, mendukung langkah itu. Dadang yang juga Bupati Bandung menambahkan, Presiden Prabowo Subianto mendorong daerah yang berhasil menghadirkan inovasi pengolahan sampah untuk mendapatkan penghargaan.***