JAKARTA – Isolator keramik pasang luar yang selama ini jadi andalan jaringan listrik ternyata bisa ditingkatkan performanya hanya dengan tambahan bahan alami: gondorukem atau gum rosin.
Temuan ini datang dari penelitian doktoral Ir. Retno Aita Diantari, dosen Institut Teknologi PLN (ITPLN), yang baru saja resmi menyandang gelar doktor di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Retno mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, belum lama ini dengan judul “Memperbaiki Kinerja Isolator Keramik Pasang Luar dengan Lapisan Material Baru”.
Dalam risetnya, ia menguji campuran RTV silicone rubber 95 % dengan gum rosin 5 % sebagai pelapis isolator keramik. Hasilnya, material ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam menahan kelembaban dan polutan, dua musuh utama isolator di iklim tropis seperti Indonesia.
“Penambahan gum rosin terbukti dapat meningkatkan sifat hidrofobik isolator sehingga mampu menurunkan risiko arus bocor pada kelembaban tinggi,” ujar Retno saat berbincang, Kamis, 11 September 2025.
Uji laboratorium yang dilakukan meliputi karakterisasi material dengan SEM EDX, uji stabilitas termal, uji hidrofobisitas, hingga pengukuran arus bocor.
Dari hasilnya, isolator yang dilapisis campuran gum rosin ini menunjukkan peningkatan sudut kontak (hidrofobisitas) hingga 96,65 derajat—indikasi kuat sifat hidrofobik—serta penurunan nilai cross product arus bocor dan Total Harmonic Distortion (THD) hingga 36 persen pada kondisi tanpa polutan.
Fenomena itu sangat relevan bagi sistem kelistrikan di Indonesia. Dengan curah hujan tinggi, kelembaban hampir 100 persen, serta udara laut yang korosif, isolator sering kali cepat terdegradasi.
“Gum rosin kaya akan asam resin, seperti asam abietat, yang memberikan sifat adhesi dan hidrofobik alami. Selain itu, gum rosin memiliki keunggulan berupa ketersediaan melimpah, harga yang relatif murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan sintetis,” kata Retno.
Menurutnya, penelitian ini juga membuka arah lanjutan, termasuk simulasi model rangkaian isolator dengan perangkat lunak khusus serta pengujian daya tahan jangka panjang terhadap sinar UV.
Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa menyambut baik prestasi akademik Retno yang berhasil menyabet gelar doktor. Beliau menyebut disertasi Retno sebagai kontribusi penting bagi teknologi tenaga listrik di Indonesia.
“Ini bukti bahwa inovasi material lokal bisa menjawab tantangan keandalan sistem distribusi listrik nasional,” katanya.
Dengan lulusnya Retno Aita Diantari sebagai doktor baru di bidang Teknik Elektro, ITPLN menambah daftar dosen dengan kualifikasi tertinggi, sekaligus membawa harapan baru pada upaya menciptakan infrastruktur energi yang lebih tangguh.***