JAKARTA — PT PLN (Persero) menantang mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) untuk melakukan riset berani: mengevakuasi daya listrik tanpa kabel (nirkabel). Tantangan itu disampaikan Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, saat Pembukaan Pekan Orientasi Mahasiswa Baru ITPLN 2025 — KARISMA “ARCANA”, Senin, 8 September 2025.
“Bukan tidak mungkin suatu saat listrik dievakuasi tanpa kabel, bisa lewat teknologi sekelas bluetooth. Tantangan ini berat, tapi harus ditemukan. Semakin efisien, semakin menguntungkan PLN, negara, dan juga peneliti sendiri,” ujar Rizal di hadapan ribuan mahasiswa ITPLN, Senin, 8 September 2025.
Menurut Rizal, peluang di bidang kelistrikan masih terbuka lebar. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, investasi sektor ini diperkirakan mencapai Rp3.000 triliun dengan lebih dari 4.000 proyek. Dari jumlah itu, 76 persen kapasitas pembangkit yang akan dibangun hingga 2030 bersumber dari energi baru terbarukan.
“Siapa bilang Indonesia tidak punya komitmen? Justru komitmen energi bersih kita sangat kuat,” tegas Rizal.
Ia menyebut generasi muda, khususnya generasi Z, harus tampil sebagai agen perubahan yang mengadvokasi masyarakat mengenai pentingnya transisi energi.
“Masyarakat selama ini hanya tahu listrik menyala tanpa peduli sumbernya dari mana. Tugas kalian memberi tahu bahwa ada listrik dari energi terbarukan, energi kotor, atau paling kotor,” katanya.
Rizal juga menekankan pentingnya budaya riset di tubuh PLN maupun lembaga pendidikan. Ia mencontohkan perusahaan baterai asal Shenzhen, Tiongkok, yang memiliki 400 peneliti khusus.
“Bayangkan PLN punya berapa tenaga riset? Kalau perusahaan teknologi tidak riset, kita hanya jadi pengguna. Karena itu sinergi PLN dan ITPLN harus melahirkan inovasi baru,” tandasnya.
Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa mengatakan, ada sebanyak 109 mahasiswa baru ITPLN tahun 2025 yang mendapatkan tiket langsung dari PLN untuk menjadi pegawai setelah lulus nanti melalui program Ikatan Kerja.
Menurutnya, kesempatan itu terbuka lebar bagi mahasiswa reguler lainnya. Empat tahun ke depan, ada lebih dari 100 mahasiswa terbaik ITPLN yang diproyeksikan mendapat peluang serupa. “Jadi saudara ditantang untuk memperebutkan lebih dari 100 posisi,” tegasnya.
Di sisi akademik, ITPLN mengandalkan metode pembelajaran khas yang disebut strategi 4-4-2. Iwa menjelaskan, 40 persen porsi perkuliahan berfokus pada teori, 40 persen studi kasus berbasis proyek, serta 20 persen kuliah tamu dari praktisi industri dan dosen mitra luar negeri.
“Formulasi ini membuat lulusan ITPLN bukan sekadar siap dilatih, tapi langsung siap kerja. Banyak pegawai PLN bergelar doktor yang juga mengajar di kampus kita,” ucap Iwa.***