PLN NTB Pacu Energi Bersih, Ajak Perguruan Tinggi Perkuat Kolaborasi

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

LOMBOK — General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat, Sri Heny Purwanti, menegaskan komitmennya dalam memperkuat keandalan pasokan listrik sekaligus mempercepat transformasi menuju energi hijau di wilayah NTB.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada International Conference on Advanced Technologies in Energy and Informatics (ICATEI) 2025 yang digelar Institut Teknologi PLN (ITPLN) di Hotel Merumatta, Lombok.

Menurut Heny, PLN hari ini bukan sekadar perusahaan penyedia listrik, melainkan bagian dari gerakan global untuk menciptakan sistem kelistrikan yang cerdas, tangguh, dan ramah lingkungan. “PLN sedang membentuk masa depan sistem ketenagalistrikan Indonesia yang smart, resilient, and green,” ujar Heny di lokasi, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, transformasi digital dan pembangunan sistem kelistrikan yang modern menjadi fondasi PLN dalam menjaga keberlanjutan bisnis sekaligus memastikan energi yang andal bagi seluruh masyarakat.

Sebagai pengelola sistem kelistrikan di wilayah NTB, PLN berperan penting mendukung visi pembangunan ekonomi daerah yang dicanangkan Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yaitu menjadikan NTB sebagai provinsi hijau dan destinasi wisata kelas dunia.

“Kami berupaya menjaga keandalan pasokan listrik untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Lombok,” kata Heny di hadapan peserta dari 15 negara yang hadir secara langsung maupun daring.

Heny mengungkapkan, pertumbuhan penjualan listrik PLN NTB mencapai 11 persen pada 2024. Sementara hingga Juni 2025, pertumbuhan penjualan listrik tercatat 7 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan nasional yang hanya 4,36 persen.

Capaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi energi di NTB, seiring berkembangnya sektor pariwisata, industri, dan usaha mikro di wilayah tersebut.

Untuk memastikan keandalan sistem, PLN NTB menjalankan empat inisiatif utama. Salah satunya adalah program zero downtime, terutama di kawasan vital seperti Sirkuit Internasional Mandalika, yang sepenuhnya disuplai dari jaringan PLN dengan sistem kelistrikan tanpa gangguan.

Selain itu, PLN NTB terus mengembangkan digitalisasi distribusi listrik dengan penggunaan sistem kendali pada titik-titik vital dari Lombok hingga Sumbawa. Langkah ini diharapkan memperkuat efisiensi dan respons sistem terhadap potensi gangguan.

“Transformasi ini sejalan dengan visi distribusi PLN: smart, resilient, and green distribution system, yang memastikan layanan lebih modern, efisien, dan berkelanjutan,” jelas Heny.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara PLN dan institusi akademik untuk memperkuat riset dan inovasi di bidang teknologi energi. “PLN NTB berdiri bersama seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung kemajuan sains dan teknologi bagi negeri,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Heny mengapresiasi keberhasilan ITPLN menyelenggarakan konferensi internasional ini. ICATEI 2025, tegasnya, menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi global dan melahirkan inovasi berdampak bagi masa depan energi bersih Indonesia.

ICATEI 2025 sukses digelar ITPLN di Lombok, pada 22–23 Oktober 2025. Konferensi ini menjadi ajang strategis mempercepat kolaborasi riset dan inovasi di bidang energi hijau serta digitalisasi, diikuti 116 makalah terpilih dari 272 paper yang dikirim peneliti dari 15 negara.

Rektor ITPLN, Prof Iwa Garniwa, menyebut forum internasional ini sebagai langkah nyata memperkuat kontribusi akademisi terhadap pengembangan teknologi berkelanjutan di Indonesia. “Kami berharap ICATEI 2025 menjadi wadah kolaborasi lintas disiplin antara akademisi dan industri. ITPLN berkomitmen mendorong inovasi yang mampu menjaga masa depan energi dan informatik di Indonesia,” katanya.***

Author: Humas