PKM ITPLN Berdampak Positif, Desa Lain Menginginkannya?

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen dari Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Institut Teknologi PLN (ITPLN) yang dipimpin oleh Munir Fasihu dan beranggotakan Adri Senen, Ersalia Dewi Nursita, Dwi Anggaini, Marion D Grace, dan Muhammad, berupaya meningkatkan perekonomian warga Kampung Gadog, Cianjur, Jawa Barat pada 17 Oktober 2024, melalui penerapan teknologi Solar Dryer Dome (SDD) berbasis Internet of Things (IoT). Kampung yang berjarak ± 76 km dari ITPLN ini sebagian besar penduduknya menggantungkan penghasilan dari sektor pertanian dan perkebunan, rupanya PKM ITPLN berdampak positif dan warga desa lainnya menginginkan juga SDD diterapkan di Desanya.

Hasil pertanian dan perkebunan warga seperti padi, kapulaga, dan jagung kerap mengalami kendala pengeringan, khususnya saat musim hujan. Warga selama ini mengandalkan pengeringan manual menggunakan terpal, yang rentan terkontaminasi debu, pasir, hingga air hujan. Kendala tersebut mengakibatkan kualitas produk menurun dan berdampak pada harga jual yang rendah.

Solar Dryer Dome (SDD)

Sebagai solusi, tim dosen ITPLN menerapkan teknologi SDD dengan sensor IoT yang mampu mengukur suhu dan kelembaban secara real-time. Munir menyampaikan bahwa SDD di Kampung Gadog didukung oleh lima panel surya 100W, baterai 12V 100Ah, dan kipas exhaust untuk menjaga suhu ruangan. Teknologi IoT memungkinkan sistem pengeringan berjalan otomatis dan dapat dipantau dari jarak jauh, memberikan efisiensi lebih tinggi dibandingkan pengeringan konvensional.

Munir Fasihu mengatakan salah satu manfaatnya adalah mempercepat waktu pengeringan, ini juga bisa menambah nilai hasil panen karena kadar air berkurang sesuai dengan permintaan pasar. “Bahkan setelah PKM ini berjalan, desa lain yang dekat dari sini menginginkan juga karena sudah terbukti hasilnya, sistem ini juga bisa digunakan dalam mengeringkan ikan, kerupuk dan sektor industri lainnya” Imbuhnya

Adri Senen, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa inovasi SDD ini sangat membantu warga, terutama saat cuaca buruk. “Teknologi ini membantu pengeringan hasil pertanian tidak hanya saat musim kemarau, tetapi juga di musim hujan ketika sinar matahari terbatas,” ujarnya.

Menurut Harun, salah satu warga Kampung Gadog, penggunaan SDD sangat efisien. “Alhamdulillah, dengan SDD ini, pengeringan padi empat kwintal hanya membutuhkan satu hari, sementara kapulaga hanya tiga hari,” ujarnya. Warga dari kampung sekitar pun tertarik dengan teknologi ini karena dianggap mampu memaksimalkan hasil panen mereka.

PKM ITPLN berdampak positif , penerapan SDD berbasis IoT dari ITPLN diharapkan dapat terus mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Kampung Gadog serta menjadi inspirasi bagi daerah lainnya untuk memanfaatkan teknologi tepat guna.

Author: Humas