Jakarta, ITPLN News (13/11/2023) – Dalam gelaran reuni akbar Institut Teknologi PLN (ITPLN) yang berlangsung di Ballroom Hotel Royal Kuningan Jakarta beberapa waktu lalu dihadiri oleh Dewan Pembina Ikatan Alumni ITPLN Wiluyo Kusdwiharto.
Dalam sambutannya Wiluyo mengatakan reuni IKA ITPLN kembali menyatukan semua alumni atau lulus ITPLN sejak dari tahun pertama. Dikatakan olehnya sejak berdiri di tahun 1998 lalu, ITPLN sudah menghasilkan lebih dari 11.000 lulusan, jumlah ini cukup besar, dan yang hadir saat ini sekitar 200 orang. “Ini sangat luar biasa bisa bertemu, berkumpul dengan teman-teman semasa kuliah dulu,” terang Wiluyo.
Wiluyo yang juga Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa hubungan yang erat antara PLN dan ITPLN termasuk alumni, ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Menurut ini adalah sebuah aset yang harus dijaga dan tingkatkan serta dipertahankan.
Sebagaimana diketahui, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo sangat mendukung kemajuan ITPLN. Tak tanggung-tanggung, bahkan ITPLN dinyatakan sebagai “Anak Kandung” PLN. “Selaku orang tua, kami tidak akan membiarkan, dan kami akan support penuh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ITPLN. Termasuk nanti tahun depan Insya Allah Gedung Baru ITPLN bisa di ground breaking yang ada di Ragunan, Jakarta,” imbuhnya.
Dijelaskan oleh Wiluyo, tentunya ini akan menjadi gedung yang bisa memberikan kenyamanan untuk para dosen dan mahasiswa. Sehingga para alumni-alumni ITPLN ini akan bertebaran diseluruh perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia, tidak hanya di PLN saja.
“Alumni ITPLN bisa menjadi keluarga (PLN) yang mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara,” paparnya.
Wiluyo memaparkan saat ini yang sedang dihadapi oleh Indonesia terutama di PLN yakni tentang transisi energi. Di mana target net zero emisi di tahun 2060 harus di capai. Pasalnya, untuk melakukan transisi energi ini butuh investasi sekitar Rp 10.000 triliun dan yang sangat luar biasa besar yakni pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan (Renewable Energy).
“Renewable energy ini harus dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Jangan sampai pembangunan EBT ini lebih banyak dilakukan oleh negara-negara luar,” beber Wiluyo.
Selain itu, isi yang juga berkembang yakni terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk pembangunan pembangkit renewable energy ini sangat kecil. Wiluyo menjelaskan material distribusi utama dan transmisi utama yang dilakukan pengadaan oleh PLN itu TKDN-nya sekitar 30-50%, belum ada atau sangat jarang material distribusi dan transmisi ini yang TKDN-nya mencapai atau lebih dari 70%.
“Saya mengharapkan nanti alumni-alumni ITPLN bisa mewarnai pembangunan industri kelistrikan di tanah air. Sehingga nilai TKDN kita bisa naik secara signifikan. Untuk itu, kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa ITPLN untuk bisa melakukan magang (kerja praktik) link and match di perusahaan yang dimiliki oleh PT PLN,” ujarnya.
“Kita akan berdayakan mahasiswa-mahasiswa ITPLN termasuk didalamnya nanti kerjasama lainnya. Agar permasalahan-permasalahan yang ada di PLN dapat dengan mudah terselesaikan, di mana hampir setiap hari PLN memiliki permasalahan teknis dan non teknis,” sambung Wiluyo.
Wiluyo merinci masalah yang sering dihadapi di pembangkit, misalnya saja gangguan boiler, gangguan turbin, gangguan generator, begitu juga di transmisi yang terjadi yakni gangguan sistem, dan juga peralatan-peralatan yang sering membuat padam. “Ini banyak sekali masalah-masalah yang kami hadapi sehari-hari, sehingga kami menawarkan kepada ITPLN agar mahasiswa dapat magang ditempat kami, sekaligus memberikan solusi kepada kami,” tuturnya.
Jalin Kolaborasi
Selain itu, Wiluyo juga memberikan kesempatan kepada ITPLN untuk dapat menjalin kolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Baik itu nantinya bersifat penelitian ataupun sebagainya.
Misalnya saja saat ini potensi pembangunan pembangkit air laut (gelombang) ini sangat terbuka lebar melakukan studi untuk memanfaatkan teknologi gelombang laut menjadi listrik. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, tentunya potensi gelombang laut sangat luas dan lebar, dan energi yang dihasilkan menjadi listrik sangat besar, terutama untuk mensuplai listrik-listrik di daerah-daerah remote area.
Dikatakan oleh Wiluyo, untuk program Doktor (S3) di ITPLN mudah-mudahan nanti bisa segera diadakan, sehingga akan menarik banyak minat para pegawai PLN untuk belajar atau menempuh program S3 di ITPLN.
“Mari kita bersatu dan bekerja sama dan terus membangun kekeluargaan yang membanggakan. Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan tekad untuk memberikan kontribusi positif, kita dapat menjadi agen perubahan yang membantu membentuk masa depan sumber manusia Indonesia yang jauh lebih baik,” ungkapnya menuturkan.
“Mari kita jaga dan merawat ikatan yang telah kita bangun selama ini dan bersama-sama mencapai puncak prestasi yang lebih tinggi,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, dalam reuni akbar alumni ITPLN juga dihadiri oleh Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K., M.T., beserta para Wakil Rektor, Kepala Biro Rektorat ITPLN, dekan dan dosen ITPLN. Selain itu juga hadir
Ketua Umum Yayasan Pendidikan dan Kesehatan PLN (YPK PLN) Supriyadi, Direktur Bisnis Development PLN Nusantara Power Muhammad Reza, Direktur Operasi Gas PLN Indonesia Power Djoko Mulyono, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggarawira, Ketua IKA ITPLN Bintang Eska Putra Siregar beserta pengurus IKA ITPLN. **)