Perkuat Jejaring Mahasiswa, APERTI BUMN Buka Kuliah Bersama dan Joint Research

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA – Aliansi Perguruan Tinggi BUMN (APERTI BUMN) meluncurkan program kuliah bersama dan joint research di antara sesama anggota APERTI BUMN. Program ini memberi kesempatan mahasiswa menempuh perkuliahan di kampus lain dan riset bersama dalam jejaring APERTI BUMN.

Setidaknya, ada enam Perguruan Tinggi BUMN ini, yakni Politeknik Semen Indonesia (POLTEKSI), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Universitas Pertamina (UPER), Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Institut Teknologi PLN (ITPLN) serta Telkom University (Tel-U).

Program kuliah bersama dan joint research ini akan dimulai pada semester baru mendatang, khususnya mahasiswa semester 3 ke atas. Sehingga, mahasiswa dari ke-enam kampus ini dapat mengikuti mata kuliah bersama yang ditawarkan secara online, hybrid, bahkan tatap muka, tergantung lokasi kampus masing-masing.

“Tahap awal, hanya dua rumpun mata kuliah yang diluncurkan, yaitu kewirausahaan dan mata kuliah yang berwawasan lingkungan,” ujar Ketua APERTI BUMN, Prof. Iwa Garniwa kepada wartawan, Jum’at, 29 Agustus 2025.

Dia menyebut program ini bukan sekadar pertukaran pengetahuan antarperguruan tinggi. Lebih dari itu, kata dia, kolaborasi lintas kampus akan memberi pengalaman akademik yang lebih kaya bagi mahasiswa serta memperluas jejaring penelitian bagi dosen dan peneliti.

“Program ini punya kekhasan masing-masing, tapi justru di situlah kekuatannya. Kita menghadapi dunia yang semakin tanpa batas, dan perguruan tinggi luar negeri sudah masuk ke Indonesia. Karena itu kita harus solid, bersinergi membangun negeri ini dengan inovasi dan karya nyata,” ungkapnya.

Menurut dia, Indonesia tengah menghadapi tekanan ganda. Di satu sisi, otomatisasi industri diperkirakan akan menggantikan 23 juta lapangan kerja. Di sisi lain, McKinsey mencatat peluang lahirnya 27 juta hingga 40 juta jenis pekerjaan baru, termasuk 10 juta pekerjaan yang saat ini bahkan belum ada.

“Di sinilah pendidikan tinggi harus hadir. Kalau kita berjalan sendiri-sendiri, kita akan tertatih. Tetapi kalau solid, saya yakin perguruan tinggi kita bisa menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya.

Iwa menegaskan, kolaborasi enam perguruan tinggi di bawah APERTI BUMN juga diarahkan menjadi kontribusi nyata menuju visi Indonesia Emas 2045. Mahasiswa diharapkan menjadi pionir perubahan, sementara dosen dan peneliti menjadi motor inovasi.

“APERTI BUMN bukan sekadar wadah kebersamaan, tapi role model kolaborasi pendidikan tinggi di Indonesia. Harapan kami, program ini melahirkan penelitian unggulan, inovasi teknologi, dan lulusan yang adaptif menghadapi tantangan global,” kata Iwa.

Dalam program kuliah bersama, Universitas Pertamina (UPER) misalnya, menawarkan mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan. Lewat perkuliahan ini, mahasiswa diperkenalkan pada 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB, dari isu kemiskinan, energi bersih, hingga tata kelola pemerintahan. Di akhir sesi, mereka ditantang membuat video pendek bertema SDGs yang aplikatif.

Sedangkan di Institut Teknologi PLN (ITPLN), tersedia mata kuliah Transisi Energi dan Lingkungan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai mandat UU No. 32/2009.

“Kuliah ini melatih calon insinyur untuk berpikir teknis sekaligus bertanggung jawab terhadap dampak ekologis dari setiap proyek,” kata Iwa yang juga rektor ITPLN.

Kampus lain juga menawarkan menu serupa. Telkom University misalnya mengajarkan Kewirausahaan melalui praktik penyusunan business plan dan simulasi market day. Sedangkan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menghadirkan Technopreneurship yang mendorong mahasiswa mengembangkan ide bisnis berbasis teknologi dengan pendekatan studi kasus.

Di lokasi yang sama, Direktur Eksekutif APERTI BUMN, Nadia Paramitha menambahkan, pihaknya akan segera menggelar sosialisasi masif kepada mahasiswa agar program ini cepat terserap.

“Mahasiswa nantinya akan mengisi form pendaftaran melalui sistem yang terkoneksi dengan UPER. Penilaian tetap dilakukan oleh dosen dari kampus penyelenggara, dan peserta akan mendapat sertifikat resmi,” ucap Nadia.

Dalam program kuliah bersama ini, ungkap Nadia, mata kuliah yang diambil mahasiswa dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) setara di kampus asal.

“Selain itu, program ini juga akan memperluas pengalaman akademik mahasiswa lintas institusi dan mempererat kolaborasi antarperguruan tinggi anggota APERTI,” katanya.

Adapun persyaratan umum pendaftaran, antara lain telah menempuh minimal dua semester, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,75 dari skala 4,0, serta berstatus mahasiswa aktif.

Peserta juga wajib memperoleh rekomendasi dari dosen pembimbing akademik atau ketua program studi di perguruan tinggi asal.

Pendaftaran mahasiswa dibuka mulai 25 Agustus hingga 7 September 2025. Setelah itu, data akan diverifikasi oleh perguruan tinggi asal sebelum mahasiswa dinyatakan diterima oleh kampus tujuan. Perkuliahan bersama dijadwalkan mulai 15 September 2025.

Selain perkuliahan, Aperti BUMN juga menyiapkan program riset bersama. Seperti ITPLN dan UPER telah menyepakati enam judul penelitian, masing-masing tiga judul dikerjakan di tiap kampus. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan riset terapan yang bisa langsung menjawab tantangan energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan tren pendidikan tinggi global yang semakin menekankan kolaborasi lintas batas. Mahasiswa tidak lagi terkungkung dalam tembok kampusnya, tetapi bebas menimba ilmu dari berbagai universitas yang memiliki kekuatan akademik berbeda.

“Kalau mahasiswa, dosen dan sivitas akademika lain terbiasa bekerja lintas kampus, mereka akan lebih adaptif menghadapi tantangan dunia kerja. Harapannya, kelak alumni APERTI BUMN tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga kaya pengalaman kolaborasi,” kata Prof Iwa menutup pernyataannya.

Periode 2025-2027 ini, Prof Iwa Garniwa mendapat amanah menjadi Ketua APERTI BUMN yang nantinya digilir kepemimpinannya dengan rektor lain. Pada masa jabatan periode ini, Wakil Ketua dipercayakan ke Rektor ULBI, Prof. I Nyoman Pujawan, lalu Direktur Eksekutif dipegang Nadia Paramitha.

Sedangkan bidang pembelajaran dan kemahasiswaan dipercayakan ke Rektor UPER, Prof. Wawan Gunawan. Lalu bidang riset dan inovasi diamanahkan ke Rektor Tel-U, Prof. Suyanto dan bidang industrial linkage & internasionalisasi dipegang Rektor UISI Prof. Herman Sasongko serta bidang community service dipercayakan ke Rektor Polteksi, Dr. Erlina Diamastuti.***

Author: Humas