Penerima Beasiswa ITPLN Teken Pakta Integritas, Wakil Rektor: Prestasi Harus Dijaga!

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA – Ratusan mahasiswa penerima beasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen menjaga prestasi akademik dan nonakademik. Para penerima beasiswa—mulai dari Beasiswa Merdeka, KIP Kuliah, YPK PLN, APERTI BUMN, hingga beasiswa dari Pemerintah Tabalong dan Gowa serta lainnya—dikumpulkan untuk menegaskan kembali kewajiban mereka mempertahankan performa sepanjang masa studi.

Wakil Rektor III ITPLN Ishvandono Yunaini menegaskan bahwa beasiswa yang diberikan merupakan bentuk penghargaan atas prestasi, tetapi sekaligus amanah yang menuntut tanggung jawab.

“Rekan-rekan menerima beasiswa karena prestasi. Justru karena prestasi itu, kalian harus mempertahankannya,” ujar Ishvandono di Kampus ITPLN, Selasa, 9 Desember 2025.

Ia menambahkan bahwa penandatanganan pakta integritas merupakan dokumen formal yang menegaskan pengelolaan beasiswa berjalan sesuai aturan kampus. Ishvandono meminta mahasiswa tidak tegang menghadapi kewajiban akademik.

Menurut dia, syarat-syarat yang tercantum dalam pakta integritas sangat bisa dicapai oleh rata-rata mahasiswa ITPLN. Ia juga mengingatkan bahwa tiap skema beasiswa memiliki standar berbeda, namun prinsip utamanya tetap pada capaian indeks prestasi.

Nilai-nilai utama ITPLN—integritas, kepercayaan, profesionalitas, keluhuran budi, dan nasionalisme— akan diperbaharui dengan ENERGI+, sebuah budaya baru di ITPLN. Salah satu poinnya adalah soal integritas yang tidak bisa ditinggalkan dan menjadi karakter yang wajib dipegang para penerima beasiswa. Ia menambahkan, tidak ada toleransi terhadap pelanggaran kode etik maupun aturan akademik.

“Beasiswa ini berlangsung enam semester untuk vokasi dan delapan semester untuk sarjana. Manfaatkan sebaik-baiknya termasuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan diri,” kata Ishvandono.

 

Manajemen Waktu Kunci Bertahan dan Naik Kelas

Dalam acara yang sama, penerima beasiswa YBM PLN yang kini menjadi pegawai PT Triputra Agro Persada, Luluk Parwati, membagikan pengalamannya menjaga prestasi selama kuliah.

“Dapat beasiswa bukan sekadar kuliah. Kita harus meningkatkan kualitas diri,” kata Luluk.

Ia menekankan tiga kunci utama bagi mahasiswa penerima beasiswa: manajemen waktu, disiplin, dan konsistensi.

“Kalau di SMA teman-teman sudah terbiasa berorganisasi, itu jadi modal beradaptasi. Tapi bagi yang baru terjun, jangan kaget. Di perkuliahan, semuanya harus serba sendiri,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa penerima beasiswa harus mampu menyeimbangkan akademik, organisasi, hingga kegiatan pengembangan diri. Dalam pemaparannya, Luluk memperkenalkan konsep dasar manajemen waktu yang dibagi menjadi empat kategori: penting–mendesak, penting–tidak mendesak, tidak penting–mendesak, dan tidak penting–tidak mendesak. Konsep ini, katanya, sangat relevan bagi mahasiswa yang harus menjaga IPK sambil beraktivitas di organisasi.***

Author: Humas