Jakarta, ITPLN News (15/11/2023) – Dalam wisuda Institut Teknologi PLN (ITPLN) ke-43, Menteri Kabinet Kerja Indonesia 2014-2019 Dr. (H.C) Drs. Ignasius Jonan Ak.MA., C.P.A., C.A., memberikan orasi ilmiah mengenai paradigma baru (the new paragidm) kepada para wisudawan dan wisudawati ITPLN.
Jonan mengatakan pertama yang harus dilakukan dari sebuah organisasi atau badan usaha itu yakni menetapkan tujuan. Dalam sebuah artikel yang berjudul The Heart of Business yang ditulis Hobert Joly di Harvard Business Review, terdapat empat (4) hal besar yang harus diperhatikan.
Pertama dunia membutuhkan apa (what the world needs). Kedua apa keunikan sebuah perusahaan tersebut (what your company is uniquely good at). Ketiga bagaimana bisa menciptakan nilai ekonomis (how your company can create economic value).
Menurut Jonan yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2016-2019, di era bonus demografi sebuah organisasi atau perusahaan itu harus memiliki nilai ekonomis. Begitu juga dalam bekerja, baik itu di sektor pemerintahan, pendidikan, dan lainnya. Kalau tidak ada nilai ekonomisnya pada suatu hari pasti akan habis dan tidak akan jalan serta berkembang.
“Waktu saya bersekolah di luar negeri, di akhir tahun 90’an, sepertiga teman-teman saya itu dari militer Amerika Serikat (AS). Lalu saya bertanya, mengapa seorang militer (tentara) belajar bisnis. Mereka mengatakan semua pimpinan militer di AS itu harus belajar justifikasi atas kejadian (perang /operasi militer) terhadap biaya yang dikeluarkan,” kata Jonan bercerita berbagai pengalaman ke wisudawan ITPLN di gedung Sasana Kriya TMII Jakarta, Rabu, (15/11/2023).
“Teman saya waktu itu sebagai komandan pangkalan udara AS bercerita, mereka diminta oleh Pentagon (Departemen Pertahanan AS) untuk mengirimkan dua skadron pesawat tempur F16 pada saat itu ke medan perang. Lalu komandan udara AS Bu tersebut harus berani dan bisa mengirimkan dampak yang dijalankan tugas tersebut, dari mulai rincian biaya berapa yang dibutuhkan, lalu risiko yang akan dihadapi seperti apa, asuransi yang digunakan apa, biaya persenjataan yang digunakan, berapa pesawat dan awak yang akan digunakan dan sebagainya. Kemudian, Pentagon akan melakukan justifikasi biaya yang dikeluarkan oleh tentara Amerika Serikat itu akan menghasilkan apa untuk rakyat AS secara ekonomis, jika operasi militer itu tidak berdampak signifikan untuk negara dan rakyat AS, maka operasi tersebut akan dibatalkan, dan seterusnya,” sambung Jonan.
Ini erat kaitannya dengan kehidupan yang bakal dijalankan oleh para wisudawan ITPLN, setelah mereka lulus akan bekerja dan menghitung justifikasinya.
“Tiga hal yang diatas saya paham, dari mulai tahun 80’an sejak saya bekerja. Namun sekarang yang penting terdapat satu hal yakni yang keempat adalah apa yang disukai oleh orang-orang yang bekerja di perusahaan (what your people at your company are passionate about),” imbuhnya.
Jonan yang juga Menteri Perhubungan RI periode 2014-2016 mengatakan bahwa para pengajar (akademisi) yang membimbing generasi muda atau Gen Z itu memahami bahwa generasi milenial dalam bekerja atau berkarya atas dasar passion bakat dan minat wisudawan dan wati
“Generasi milenial sekarang bekerja bukan hanya atas dasar pendidikan melainkan passion-nya. Ini menurut saya penting,” paparnya Jonan menambahkan.
Untuk itu, Jonan berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati ITPLN jangan hanya bercita-cita untuk bekerja di PT PLN (Persero) atau bekerja di bidang kelistrikan saja. Melainkan bekerjalah di bidang lainnya yang sesuai dengan passion Anda-Anda semua. **)