Lebih Akurat, ITPLN Ubah Pengelolaan Air Bersih Warga Pamulang ke Sistem Digital

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

TANGERANG SELATAN — Institut Teknologi PLN (ITPLN) memperkenalkan digitalisasi pencatatan meter air kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Banyu Bening Ecofresh di Perumahan Taman Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Semula, pengelolaan air bersih berbasis warga itu masih konvensional dan rentan kebocoran.

Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk Digitalisasi Pencatatan Meter Air untuk Meningkatkan Pengelolaan dan Produktivitas Jual Beli Air Bersih itu, tim ITPLN yang dipimpin Yozika Arvio, ST, MT, bersama Dine Tiara Kusuma, Novia Dewi, dan R. Sapto Yuwono datang ke lokasi pada Sabtu, 13 Desember 2025 kemarin untuk memberikan pencerahan.

Yozika menjelaskan, sistem digital ini menggantikan metode manual yang selama ini mengandalkan foto meteran air kiriman pelanggan.

“Ke depan pencatatan dilakukan secara digital, sehingga data pemakaian air lebih akurat, sistematis, dan risiko kesalahan bisa ditekan,” ujar Yozika saat berbincang, Minggu, 14 Desember 2025.

Ia berharap sistem tersebut segera diimplementasikan penuh dan memberi dampak langsung pada kinerja KSM, terutama dalam pencatatan konsumsi air dan pengelolaan administrasi.

Kegiatan ini dihadiri Ketua RW 007 Ferdiansyah, Ketua RT 005 Agus Andiyas Prastiyo, Ketua KSM Banyu Bening Ecofresh Eka Prihartato, seluruh anggota KSM, Ketua Kelompok KSM se-Tangerang Selatan Kurniawan, Ketua Kelompok Bank Sampah Dadan, serta tim PKM ITPLN.

Ketua RW 007 Perumahan Taman Kedaung, Ferdiansyah menyebut program pengelolaan air bersih di Taman Kedaung telah dirintis warga sejak lama dan baru berjalan optimal pada 2024. Menurutnya, digitalisasi pengelolaan air bersih menjadi penguatan penting agar pengelolaan air bersih komunal itu semakin profesional.

Hal senada disampaikan Ketua RT 005, Agus. Menurutnya, pencatatan digital akan meningkatkan transparansi dan mempermudah administrasi KSM. Selama ini, ucapnya, kesalahan pencatatan kerap terjadi karena masih manual.

Ketua KSM Banyu Bening Ecofresh, Eka Prihartato optimistis digitalisasi akan berdampak pada efisiensi operasional dan produktivitas jual beli air bersih. Ia berharap sistem tersebut segera diterapkan secara menyeluruh.

Sementara itu, Ketua Kelompok KSM se-Tangerang Selatan Kurniawan menilai program ini layak direplikasi di wilayah lain.

“Digitalisasi adalah langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan KSM dan pelayanan ke masyarakat,” tegasnya.

Salah satu pelanggan KSM Banyu Bening Ecofresh, Dadang mengakui keberadaan sistem air bersih di wilayahnya sangat bermanfaat bagi warga. Pengusaha katering ini mengakui ada penghematan saat beralih ke air perpipaan itu.

“Dulu sebulan bisa habis 35 galon air isi ulang. Sekarang jauh lebih hemat,” katanya.

Melalui program PKM ini, ITPLN berharap kolaborasi antara perguruan tinggi, KSM, dan masyarakat terus berlanjut untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan air bersih dan pembangunan lingkungan berbasis partisipasi warga.***

 

Author: Humas