JAKARTA — Tim Brajamusti Electric Vehicle Team (EVT) Institut Teknologi PLN (ITPLN) melakukan kunjungan studi banding ke Universitas Tarumanagara (Untar), belum lama ini.
Dalam kunjungan ini, Brajamusti EVT berkesempatan bertukar pikiran dengan tim MERT Untar, khususnya dalam pengembangan kendaraan gokart.
Kegiatan yang berlangsung di bengkel otomotif kampus Untar ini membahas sejumlah topik, mulai dari desain rangka hingga dapur pacu pada mobil gokart.
Selain diskusi teknis, kedua tim juga saling berbagi pengalaman tentang pengelolaan tim dan strategi menghadapi kompetisi kendaraan mobil gokart tingkat internasional.
Ketua Tim Brajamusti EVT ITPLN, Benedictus Dimas Cahyo P, mengatakan bahwa kunjungan ini menjadi kesempatan berharga bagi timnya untuk belajar langsung dari pengalaman MERT Untar yang lebih dulu berkecimpung di dunia gokart.
“Kami ingin menyerap sebanyak mungkin pengetahuan, mulai dari manajemen proyek hingga penerapan teknologi terbaru di kendaraan mobil gokart,” Benedictus saat berbincang, Sabtu, 7 Juni 2025.
Menurut Benedictus, Brajamusti EVT saat ini tengah mempersiapkan mobil gokart untuk ajang kompetisi internasional tahun ini.
Studi banding ke Untar disebutnya sebagai bagian dari strategi memperkuat basis teknis sekaligus memperluas jejaring antar tim kendaraan mobil listrik mahasiswa di Indonesia.
Dari pihak Untar, tim MERT menyambut baik kunjungan ini dan memaparkan sejumlah inovasi yang telah diterapkan pada kendaraan mereka. Diskusi berlangsung intensif, khususnya mengenai pemilihan mesin, sistem pengapian, serta optimalisasi bobot kendaraan agar tetap kompetitif di lintasan.
Benedictus menambahkan, salah satu hal menarik yang dipelajari timnya adalah bagaimana MERT Untar mengelola workflow antar divisi teknis dan non-teknis secara terstruktur.
“Ternyata pengembangan kendaraan mobil gokart bukan hanya soal mesin, tapi juga soal strategi manajemen dan komunikasi tim yang solid,” tuturnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dengan Tim Mert Untar. Tim Brajamusti EVT mengaku mendapat banyak insight baru yang akan segera diterapkan dalam pengembangan kendaraan mereka di ITPLN.
Ke depan, kedua tim sepakat menjalin kerja sama lebih erat dalam bentuk kolaborasi workshop, riset bersama, hingga kompetisi antar kampus.
“Kami yakin, sinergi antar tim mahasiswa ini akan membuat ekosistem balap dan persaingan antar kampus di Indonesia tumbuh lebih sehat dan berkembang lebih cepat,” ucap Benedictus.***