ITPLN Siapkan Calon Pemimpin untuk Hadapi Transformasi Digital Berkelanjutan

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA – Badan Layanan Karir Alumni (BLKA) Institut Teknologi PLN (ITPLN) intens menyiapkan calon pemimpin masa depan yang bisa menghadapi transformasi digital berkelanjutan. Melalui Expert Talk dengan tajuk “From Coding to Impact: Preparing Future Tech Leaders for Sustainable Digital Transformation”, ITPLN membekali mahasiswa agar bijak memanfaatkan Artificial Intelligence di tengah percepatan teknologi global.

Deputy Unit Head of Data & AI Management PT Berlian Sistem Informasi (BSI), Doni Gusrizaldi Chandra yang juga alumni ITPLN memastikan, setiap perusahaan di dunia membutuhkan kompetensi digital. Dia mengungkapkan, digitalisasi adalah perubahan menyeluruh yang mencakup operasi, budaya kerja, hingga peningkatan nilai bisnis—bukan sekadar adopsi perangkat baru.

“Transformasi digital bukan hanya soal memakai teknologi terbaru. Ini tentang bagaimana perusahaan memperbarui proses kerja, meningkatkan layanan, dan menghadirkan nilai yang benar-benar dirasakan pengguna,” ujar Doni di kampus ITPLN, Jum’at, 12 Desember 2025.

Menurutnya, teknologi seperti komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan analitik data kini menjadi tulang punggung efisiensi dan inovasi. Dia mencontohkan, sektor ritel memanfaatkan e-commerce untuk layanan personal, sedangkan layanan kesehatan mengoptimalkan telemedisin untuk memperluas akses pasien.

Secara global, ungkapnya, transformasi digital bahkan terkait dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari mitigasi iklim, kota cerdas, hingga inklusi keuangan.

Meski demikian, Doni mengingatkan mahasiswa agar tidak ketergantungan kepada AI yang masih memiliki keterbatasan. Ia mencontohkan gejala hallucination, ketika sistem AI memberikan jawaban meyakinkan namun keliru.

“AI bisa menjawab, tapi belum tentu benar. Bahkan pernah, ditanya presiden Indonesia masih menjawab Jokowi. Ini bukti bahwa keputusan akhir tetap harus divalidasi manusia. AI itu membantu manusia, bukan menggantikan,” tegasnya.

Dalam sesi diskusi bersama mahasiswa, Doni juga memaparkan struktur tim di unit Data & AI Management yang dipimpinnya. Satu tim biasanya terdiri atas lima hingga enam peran: product manager, product owner, data analyst, data engineer, dan AI engineer. Minat terhadap profesi AI engineer meningkat tajam; dalam tiga hari pembukaan rekrutmen, jelasnya, lebih dari 200 pelamar masuk, berasal tidak hanya dari Informatika tetapi juga fisika, kimia, hingga ekonomi.

Dia juga mendorong agar mahasiswa ITPLN terus mengasah softskill, terutama soal leadership yang akan berguna di kemudian hari. Salah satu yang disorot adalah pentingnya kompetensi manajerial dalam menghadapi persaingan global. Ada lima kompetensi utama yang menurutnya wajib dimiliki: growth mindset, managing productivity, collaboration, communication, dan managing others.

“Kemampuan teknis penting, tapi kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi itu yang menentukan seseorang bisa berkembang. Di dalam tim, bukan soal siapa paling benar, tapi bagaimana kita bisa bekerja dan menyelesaikan masalah bersama,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa adaptabilitas dan komitmen untuk terus belajar menjadi kunci bagi siapa pun yang ingin bertahan di tengah perubahan digital yang cepat.

“Perusahaan harus berorientasi pada nilai. Teknologi itu harus menjawab kebutuhan pengguna, bukan sekadar ikut tren,” kata Doni.

Wakil Rektor III ITPLN, Ishvandono Yunaini, mengapresiasi pemaparan Doni dan menilai pengalaman tersebut sebagai inspirasi berharga bagi mahasiswa.

“Peluang pekerjaan tidak hanya di PLN. Mahasiswa harus membuka wawasan dan melihat bahwa semakin ke depan, semakin banyak peluang yang bisa diraih di berbagai sektor,” ujarnya.

Melalui Expert Talk ini, ITPLN berharap mahasiswa mampu memahami dinamika dunia digital, mempersiapkan diri dengan kompetensi yang relevan, serta menjadi pemimpin masa depan yang mampu membawa dampak positif melalui teknologi berkelanjutan.***

Author: Humas