ITPLN Sharing Knowledge penggunaan Software Virtual Reality dengan Ansys dan CAD-IT

Jakarta, ITPLN News (20/12/2023) – Institut Teknologi PLN (ITPLN) terus berupaya memberikan pembelajaran yang terbaik kepada para mahasiswa, terutama pada perkembangan teknologi Virtual Reality (VR). Melalui Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi (FTBE), ITPLN menyelenggarakan sharing knowledge & experienced tentang VR dan analytic engineering dengan Ansys. Ansys merupakan sebuah software analisis elemen hingga (finite element) yang bisa dipakai untuk melakukan analisis mekanika benda tegar, analisis.

Dekan FTBE Dr. Edy Susanto, S.T., M.T., mengatakan kehadiran Ansys merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran metode 442 yang dilaksanakan oleh ITPLN. Di mana 40% dilakukan secara teori, 40% problem solving, dan 20% mendatang dosen tamu atau kunjungan ke industri. “Hadirnya VR ke kampus ITPLN memberikan banyak manfaat, tentunya juga diikuti penyusunan konten pelatihan yang dipilih,” kata Edy Susanto, Rabu, (20/12/2023).

Dijelaskan oleh Edy, hal ini sejalan dengan visi ITPLN menghasilkan lulus mandiri, unggul dan profesional di bidang teknologi, energi dan kelistrikan yang berwawasan terhadap lingkungan. “Terkait dengan kurikulum 442 untuk mata kuliah mekanika fluida, software Ansys merupakan tools yang sangat cocok dan efektif digunakan terkait analisa terhadap phenomena aliran,” jelasnya.

Edy melanjutkan, kegiatan ini dilakukan khususnya untuk menganalisa phenomena-phenomena aliran fluida ataupun gas yang tidak dapat diamati dengan hanya menggunakan alat ukur karena mungkin berada di daerah bertemperatur serta bertekanan sangat tinggi contohnya untuk analisa cofiring di PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap).

“Terkait dengan program SEGARIS, ini akan membantu dosen atau pun mahasiswa dalam memahami secara detail terkait prinsip kerja ataupun komponen-komponen bahkan sampai penyelesaian masalah dari sebuah sistem yang dibuat (seperti PLTD) karena disajikan detail yang menyerupai kondisi real (nyata) di lapangan. Sehingga akan meningkatkan skill dan keahlian mahasiswa ataupun dosen,” imbuhnya.

“Kami berharap ada kegiatan serupa dengan rentang waktu yang panjang agar dapat menjawab antusias dan keinginan mahasiswa terhadap Ansys dan SEGARIS,” sambung Edy Susanto.

Sementara itu, tim dari Ansys yang dihadiri oleh M. Jati Yumni Hidayatullah mengatakan bahwa Ansys adalah salah satu software yang digunakan untuk menganalisis berbagai macam struktur, aliran fluida, dan perpindahan panas dari beberapa software analisis yang lain.

M. Jati menambahkan, Ansys adalah produk dari Perusahaan ANSYS Inc., yang digunakan untuk Simulasi dan desain teknik dari produk-produk 3D. “Untuk akademis, Ansys berguna sebagai alat bantu dosen dalam melaksanakan riset melalui perangkat lunak,” tuturnya.

Tak hanya dengan Ansys, dalam sharing knowledge dan experienced tentang VR dan analytic engineering tersebut juga menghadirkan Ubay Subaryat dari CAD-IT, salah satu perusahaan penyedia jasa dibidang IT. CAD-IT membantu pelanggan dalam keberhasilan penerapan teknologi pemberdayaan Industri 4.0 termasuk manufaktur aditif dan IoT industri.

CAD-IT memiliki misi untuk menyediakan solusi Industri 4.0 kelas dunia, sehingga membantu pelanggannya dan rantai pasok mereka mencapai inovasi, kualitas, produktivitas, pengurangan biaya, dan waktu pemasaran yang lebih baik, sekaligus menjadi pengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. “Kami memiliki portofolio sebagai produk perangkat keras dan perangkat lunak, serta kekayaan intelektual terkait di bidang Internet of Things & Telemetri, perangkat robotik berbasis sensor dan seluler, diagnostik terpadu, visi komputer, teknik AI dan analisis data,” katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini ITPLN bersama dengan PT PLN Icon Plus tengah menyelesaikan pekerjaan terkait modul VR dibeberapa laboratorium yang ada di kampus ITPLN. Hal tersebut sebagai salah satu implementasi corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PT PLN (Persero) tahun 2023 kepada laboratorium VR ITPLN.

“Dengan adanya pengembangan laboratorium VR tersebut, kami berharap mahasiswa dapat membangun program terkait modul-modul pelatihan dalam versi VR yang pada nantinya juga bisa dijadikan skripsi mereka,” ucap Edy menandaskan.