ISTN Intip Rahasia Dapur ITPLN: Dari Doktorisasi hingga Pendapatan

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA — Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) melakukan kunjungan benchmarking ke Institut Teknologi PLN (ITPLN), untuk mempelajari tata kelola kampus, model pendanaan, serta mekanisme kemitraan yang dinilai membuat ITPLN melesat dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua Tim Ad Hoc Senat ISTN, Prof Dwiwahyu Sasongko, mengatakan kunjungan tersebut menjadi bagian dari proses revisi statuta yang sudah berlangsung satu tahun terakhir.

“Kami ingin memastikan revisi senat berjalan sesuai prosedur Permendikbudristek. Banyak informasi yang tidak tersedia di ruang publik, sehingga masukan dari Senat ITPLN sangat kami perlukan,” ujar Prof. Song di kampus ITPLN, Kamis, 6 November 2025.

ISTN, yang berada di bawah Yayasan Perguruan Cikini dan berdiri sejak 1950, tengah merumuskan model pengelolaan baru yang berbeda dari pola pendidikan dasar-menengah. “ITPLN ini menarik, didukung PLN dan punya offtaker jelas. Kami ingin belajar banyak, termasuk soal pendanaan, UKT, maupun status kepegawaian,” kata Dwiwahyu.

 

Program Doktorisasi Dongkrak Mutu Dosen

 

Ketua Senat ITPLN Prof Aminullah Assegaf menuturkan salah satu faktor kemajuan ITPLN adalah keberhasilan program doktorisasi dosen. Saat ini, sudah ada 62 doktor mengajar di ITPLN, dan masih banyak lagi dosen yang menempuh S3.

Menurutnya, dukungan PLN atas sarana-prasarana perkuliahan serta kebutuhan tenaga kerja di sektor kelistrikan turut memperkuat posisi ITPLN. Dengan pegawai PLN mencapai 60.000 orang dan siklus pensiun sekitar 1.000 pegawai per tahun, serta proyek-proyek besar dalam RUPTL 2025–2034, ITPLN disebut berada di pasar yang sangat potensial.

Aminullah menambahkan, ITPLN yang berada di bawah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (YPK PLN) kini tidak hanya menerima dukungan, tetapi juga memberikan pemasukan bagi yayasan seiring ledakan jumlah mahasiswa. “Sekarang terbalik, ITPLN sudah bisa memberikan revenue ke YPK,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa pengangkatan dosen umumnya dilakukan oleh YPK, sedangkan pengangkatan tenaga kependidikan menjadi kewenangan rektor.

Wakil Rektor I ITPLN, Prof Syamsir Abduh, menambahkan bahwa struktur senat di kampus tersebut memiliki pola khusus. Salah satunya, seluruh guru besar di ITPLN otomatis menjadi anggota senat.

Syamsir mengungkapkan, tahun ini ITPLN berhasil pecah telur menghasilkan satu guru besar baru dalam bidang manajemen konstruksi. Rencananya, guru besar ITPLN akan dikukuhkan pada 11 November 2025 mendatang.

“Ada tiga Profesor di ITPLN, termasuk Pak Rektor yang ditugaskan dari UI. Saya sendiri pendatang baru di ITPLN, sebelumnya 32 tahun di Universitas Trisakti dan terakhir menjabat Ketua Dewan Guru Besar Trisakti,” katanya.***

 

Author: Humas