Incar Akreditasi Lebih Cemerlang, ITPLN Lakukan Benchmark Jaminan Mutu ke Trisakti

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) melakukan kunjungan resmi ke Badan Jaminan Mutu Universitas Trisakti pada Rabu, 24 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari benchmarking Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas tata kelola perguruan tinggi.

 

Kunjungan dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh. Ia menyatakan bahwa benchmarking ke Trisakti menjadi bagian dari upaya ITPLN memperkuat siklus mutu PPEPP—Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan—seiring tuntutan akreditasi nasional yang makin dinamis.

“Kami menyadari bahwa peningkatan mutu perguruan tinggi tak bisa dilepaskan dari proses akreditasi yang kini semakin ketat,” ujar Syamsir di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.

 

Trisakti dipilih karena dinilai memiliki rekam jejak kuat dalam menjaga dan mengembangkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Tim ITPLN mempelajari langsung mekanisme kerja Badan Jaminan Mutu Trisakti, inovasi dalam pengendalian mutu internal, serta strategi pengembangan budaya mutu di kampus.

 

Menurut Syamsir, kunjungan ini bukan sekadar studi banding, tapi menjadi forum tukar gagasan antar-lembaga dalam menjawab tantangan sistem akreditasi berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Diktisaintek Berdampak. Hasil dari kunjungan ini akan menjadi referensi kebijakan mutu internal di lingkungan ITPLN.

 

“Mutu pendidikan tinggi adalah tanggung jawab kolektif. Kolaborasi seperti ini sangat strategis untuk memperkuat institusi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Badan Jaminan Mutu Universitas Trisakti, Dr. Docki Saraswati, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan SPMI sesuai amanat Permenristekdikti Nomor 53 Tahun 2023. Sistem tersebut dijalankan melalui siklus PPEPP secara berkelanjutan.

 

Ia memaparkan, proses evaluasi standar mutu dilakukan rutin lewat audit internal, asesmen, hingga Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). “Jika ditemukan ketidaksesuaian, kami langsung susun langkah perbaikan. Jika sudah baik, maka kami tingkatkan,” kata Docki.

Sebagai contoh, pada Siklus XI Tahun Akademik 2022/2023 lalu, audit internal dilakukan terhadap 46 program studi menunjukkan 13 persen prodi tak memiliki temuan ketidaksesuaian, sementara dua prodi mencatat 12 temuan—angka tertinggi tahun itu.

Trisakti juga menggelar pelatihan rutin untuk memperkuat sumber daya manusia dalam penjaminan mutu. Tiga pelatihan utama yang diberikan antara lain pelatihan OBE, pelatihan Audit Mutu Internal berbasis risiko, dan pelatihan SPMI.

 

“Materinya cukup komprehensif, dari formulasi capaian pembelajaran hingga penyusunan laporan audit. Kami laksanakan dalam 10 sesi pelatihan, berdurasi satu hingga tiga hari,” jelas Docki.

 

Dari sisi pencapaian peringkat akreditasi nasional, saat ini Universitas Trisakti memiliki 8 program studi terakreditasi A, 11 program studi dengan peringkat “Baik Sekali”, 5 program studi berstatus “Baik”, dan 20 program studi dengan status “Unggul”.

Dalam kesempatan ini, ditandatangani nota kerja sama antara kedua perguruan tinggi khususnya dalam pengembangan sistem mutu dan peningkatan kapasitas sumber daya internal. Penandatanganan kerja sama itu disaksikan langsung oleh Wakil Rektor I Universitas Trisakti adalah Dr. Muhammad Burhannudinnur dan Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh.

 

Informasi lebih lengkap terkait program akademik ITPLN bisa diakses melalui www.itpln.ac.id ***

 

Author: Humas