HUT ke-80 RI, ITPLN: Indonesia Butuh Kita yang Bersungguh-sungguh

JAKARTA — Wakil Rektor III Institut Teknologi PLN (ITPLN), Ishvandono Yunaini, mengingatkan pentingnya kesungguhan generasi muda dalam mengisi kemerdekaan.

Pesan itu ia sampaikan dalam upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) ITPLN, Senin, 18 Agustus 2025.

“Indonesia tidak butuh orang-orang yang sempurna. Indonesia hanya butuh kita yang bersungguh-sungguh,” ujar Ishvandono dalam sambutannya di kampus ITPLN, Jakarta.

Ishvandono menekankan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan “utang sejarah” yang belum lunas jika masih ada rakyat yang lapar, mahasiswa yang putus kuliah, dan keadilan yang timpang.

Ia mengajak mahasiswa untuk tidak sekadar menjadi penonton sejarah, melainkan ikut ambil bagian, sekecil apa pun kontribusinya.

“Pahlawan gugur bukan untuk dikenang dengan bunga, tapi agar kita menyalakan api perjuangan setiap pagi,” kata dia.

Di hadapan mahasiswa, Ishvandono mengingatkan pentingnya sikap kesatria dan konsistensi. Ia mendorong dosen, mahasiswa, hingga masyarakat luas untuk mengabdi tanpa pamrih.

“Sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, sungguh-sungguh dalam belajar, sungguh-sungguh dalam pergaulan yang sehat, dan sungguh-sungguh dalam mengisi kemerdekaan ini,” katanya.

Menurut Ishvandono, cita-cita Indonesia Emas 2045 hanya bisa diwujudkan dengan kontribusi nyata generasi muda sejak hari ini. “Mulailah dari diri sendiri dan mulailah saat ini,” ucapnya.

Sebagai bagian dari pengembangan pendidikan, ITPLN kini memiliki empat kampus representatif, yakni kampus utama di Duri Kosambi Jakarta, lalu di Lebak Bulus Jakarta, Pandaan Jawa Timur, dan Cengkareng Jakarta.

Ekspansi itu, kata Ishvandono, merupakan upaya ITPLN memenuhi kebutuhan mahasiswa sekaligus memperluas peran kampus dalam pembangunan bangsa. Setiap program kemahasiswaan ITPLN bisa diakses melalui www.itpln.ac.id.

Upacara berlangsung khidmat di halaman kampus ITPLN Duri Kosambi, Jakarta Barat. Ratusan mahasiswa dengan pakaian putih hitam, batik hingga seragam kampus berdiri tegap mengikuti jalannya upacara bendera.

Lagu kebangsaan dikumandangkan, sementara bendera merah putih perlahan dinaikkan. Sesekali, tepuk tangan membahana saat pekik “Merdeka!” menggema dari barisan peserta.***