JAKARTA — Ketua Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN, Supriyadi, mendorong Institut Teknologi PLN (ITPLN) untuk mengerahkan seluruh ekspert dalam rangka menggali pendapatan horizontal sebanyak-banyaknya dari berbagai sektor.
Salah satunya, ITPLN ingin berperan aktif sebagai motor akselerasi dalam mengimplementasikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034.
“Ujung-ujungnya kita juga harus bisa menggali pendapatan horizontal sebanyak-banyak. Nah itu tujuan akhirnya dari sekian tujuan utama. Sehingga pada hari ini kami melibatkan seluruh ekspert yang ada di ITPLN,” ujar Supriyadi saat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran ITPLN dalam Membantu Percepatan Eksekusi Program RUPTL PT PLN (Persero) 2025–2034” di Sekolah Pascasarjana ITPLN, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, FGD ini bukan sekadar seremonial. Namun, tegasnya, para expert yang dimiliki ITPLN itu akan menggali lebih dalam peluang bisnis yang bisa digali kampus transisi energi itu dalam mengeksekusi RUPTL 2025-234.
Dia menegaskan, pelibatan ITPLN menjadi krusial karena posisi strategis PLN sebagai korporasi yang memegang peranan dominan di sektor ketenagalistrikan.
“PLN ini selain korporasi dia juga sebenarnya mewakili sejumlah sektor, karena mayoritas kelistrikan itu ada di PLN. Sehingga ini sangat strategis. Kemudian, bagaimana kita bisa ikut serta memberikan nilai tambah kepada PLN yang akan menjadi leader dalam sektor ketenagalistrikan” kata Supriyadi.
Pada hari pertama, FGD diisi oleh sejumlah narasumber dari berbagai unti bisnis PLN, seperti EVP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan, Dirut PLN Enjiniring, PLN Energi Management Indonesia, PLN Puslitbang, PLN Pusharlis dan lainnya. Nantinya, para expert ITPLN akan mencatat dan menggali lebih jauh pada sesi penuh berikutnya.
“Hari ini adalah menangkap. Teman-teman dari PLN akan memberikan pandangannya, kawan-kawan dari ekspert nanti akan mencatat. Silakan bertanya, menggali sedalam-dalamnya,” ucapnya.
FGD yang digelar di Sekolah Pascasarjana ITPLN itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan konsultatif yang menargetkan masukan teknis dan strategis dari berbagai pemangku kepentingan PLN untuk mempercepat realisasi target RUPTL 2025–2034.
Di lokasi yang sama, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyerukan semangat kolaborasi seluruh pihak untuk memperkuat posisi Institut Teknologi PLN (ITPLN) sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Ia menegaskan bahwa keberhasilan misi besar tersebut hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan partisipasi aktif dari semua elemen di lingkungan kampus.
“Saya berharap semua pihak yang hadir bisa menaruh hatinya. Bagi yang tahu, bagikan pengetahuannya. Bagi yang belum tahu, jangan diam, bertanyalah,” ujar Didi.
Menurutnya, kekuatan utama PLN dan ITPLN terletak pada kolaborasi dan kesadaran akan potensi besar yang dimiliki. “Inilah keindahan PLN, kita punya semuanya. Tinggal kita sadar tidak, bahwa kita punya itu semua. Kalau kita tahu, kita bisa mulai langkah demi langkah menuju kejayaan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang partisipatif, saling mendukung, dan berorientasi pada pengembangan berkelanjutan, salah satunya bersama-sama untuk memajukan ITPLN.
Meski demikian, Didi juga menilai perlu adanya dorongan disiplin dan tanggung jawab yang lebih kuat dari seluruh unsur kampus. Ia mengingatkan agar semangat membangun tidak terjebak pada kenyamanan.
“Membesarkan anak dengan manja membuatnya tak bisa apa-apa. Kita tidak mau seperti itu. Yang kita lakukan adalah memberi yang terbaik untuk ITPLN, dalam frekuensi dan resonansi yang sama,” tuturnya.
Didi mengaku optimistis, dengan komitmen bersama dan pengawalan yang konsisten, ITPLN akan segera sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Tanah Air. “Insya Allah tidak lama lagi, ITPLN akan berada di jenjang terbaik di Republik ini. Percaya sama saya,” katanya.***