JAKARTA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta akan melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba melalui tes urine di lingkungan Institut Teknologi PLN (ITPLN). Setidaknya, ada 150 mahasiswa dan sivitas akademika ITPLN yang turut antusias mengikuti acara ini.
“Hasilnya, seluruh peserta dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkoba. Tes ini bukan bentuk hukuman, tetapi langkah pencegahan agar kampus tetap menjadi ruang yang bersih dan produktif,” ujar Manajer BKMK ITPLN, Syarif Hidayat di lokasi, Rabu, 12 November 2025.
Pihaknya berharap, kegiatan tes urine massal ini bisa mencegah serta menekan angka penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan bebas narkoba.
Menurut Syarif, antusiasme mahasiswa mengikuti kegiatan ini cukup tinggi. Banyak yang melihat tes urine sebagai bagian dari pembinaan karakter dan bentuk tanggung jawab moral terhadap lingkungan kampus.
Selain pelaksanaan tes narkoba, ITPLN secara rutin menggandeng BNN untuk menggelar sosialisasi dan pelatihan terkait bahaya narkotika. Upaya lain dilakukan melalui pembentukan lingkungan kampus yang sehat, religius, dan disiplin.
“Dengan lingkungan yang positif, kami berharap mahasiswa tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara mental dan sosial,” kata Syarif.
Melalui kegiatan ini, ITPLN menegaskan komitmennya sebagai kampus yang mendukung gerakan nasional Indonesia Bersinar—Bersih Narkoba.
Senada dengannya, Penyuluh Ahli Muda BNNP DKI Jakarta, Afib Rizal mengatakan, program ini merupakan upaya deteksi dini untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan civitas akademika. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari program pencegahan yang menyasar lembaga pendidikan tinggi.
“Kampus menjadi salah satu lingkungan strategis untuk membangun kesadaran bahaya narkoba. Tes urine ini bukan semata mencari pelanggar, tapi mendorong langkah deteksi dan pencegahan dini,” kata Afib.
Dia mengatakan, jika ditemukan mahasiswa yang terindikasi menyalahgunakan narkotika atau psikotropika, mereka akan disarankan mengikuti program rehabilitasi.
“Rehabilitasi difokuskan untuk membantu pemulihan individu yang mengalami ketergantungan, baik secara fisik maupun mental,” ucap Afib.
BNNP DKI Jakarta berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi kampus lain untuk lebih aktif dalam gerakan pencegahan narkoba di lingkungan pendidikan.***

