JAKARTA — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggelar Inspira Fest, sebuah rangkaian kegiatan bertema “Wadah Kreativitas, Ruang untuk Menginspirasi dalam Semangat Muharram”, di Masjid Nurul Ilmi, ITPLN.
Acara ini digelar untuk mendorong ekspresi nilai-nilai Islami dalam bentuk yang kreatif dan relevan dengan semangat zaman.
Dua mata lomba utama, yakni Lomba Video Kreatif dan Lomba Kaligrafi, menjadi panggung bagi mahasiswa lintas program studi untuk menyalurkan ide serta nilai-nilai religius melalui medium visual dan seni rupa.
Penyelenggaraan acara ini mendapatkan respons antusias dari para peserta yang berasal dari berbagai latar akademik.
“Di era digital seperti saat ini, kemampuan dalam desain visual dan teknik video editing menjadi keahlian yang sangat dibutuhkan. Melalui lomba video kreatif, kami mendorong mahasiswa untuk menuangkan gagasan positif dan inspiratif yang relevan dengan nilai-nilai hijriyah,” ujar Ketua DKM Masjid Nurul Ilmi ITPLN, Muhammad saat berbincang, Selasa, 29 Juli 2025.
Tak hanya soal teknologi, ekspresi seni juga mendapat ruang yang luas. Lomba Kaligrafi menjadi ajang untuk memperlihatkan keindahan aksara Arab dalam bentuk estetis yang sarat makna.
“Kaligrafi bukan hanya soal keterampilan tangan, tetapi juga soal rasa dan kedalaman spiritual,” kata Muhammad.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wahana kompetisi, tapi juga mempererat hubungan antar-mahasiswa dalam suasana religius yang inklusif.
Semangat Muharram dihidupkan dengan cara yang kontekstual dan menyentuh dimensi sosial budaya mahasiswa kekinian.
Menurut Muhammad, Inspira Fest bukan semata-mata ajang perlombaan, melainkan gerakan kultural di kampus yang bertujuan membangun tradisi baru: merayakan Tahun Baru Islam dengan karya, bukan sekadar seremoni.
“Kami ingin kegiatan ini jadi ruang inspirasi tahunan yang menyatukan kreativitas dan spiritualitas,” ucapnya.
Mahasiswa ITPLN memandang momen 1 Muharram sebagai titik awal untuk hijrah menuju pribadi yang lebih produktif dan berdampak.
“Ini bagian dari transformasi kolektif. Hijrah itu bukan sekadar pindah, tapi berkembang dan memberi dampak” tambah Muhammad.
Dengan penyelenggaraan Inspira Fest, mahasiswa ITPLN diharapkan bertumbuh budaya apresiatif terhadap karya yang merefleksikan nilai Islam dalam konteks modern. Mereka ingin membuktikan bahwa religiusitas dapat berjalan beriringan dengan kreativitas dan kemajuan teknologi.
Di tengah derasnya arus digital, kegiatan ini menunjukkan bahwa ruang-ruang spiritual bisa hidup dan berkembang dengan cara yang segar, adaptif, dan tak lekang oleh zaman. Inspira Fest menjadi salah satu buktinya—bahwa dakwah bisa dimulai dari desain, video, hingga huruf demi huruf yang ditulis dengan cinta.***