JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) berencana akan membuka pameran internasional dengan menggandeng kedutaan asing, kampus dan industri. Hal ini dilakukan untuk memantapkan langkah menuju panggung pendidikan global dalam rangka memperkuat Program Internasional dengan berbagai mitra strategis, mulai dari perguruan tinggi luar negeri hingga industri global.
Wakil Rektor IV ITPLN, Ahsin Sidqi, mengatakan, pihaknya akan mengundang berbagai kedutaaan negara sahabat, industri hingga perguruan tinggi bertaraf internasional untuk memamerkan produk inovatif terkait pendidikan tinggi Asing di kampus ITPLN. Langkah ini diharapkan bisa memperkuat mitra potensial dalam pengembangan program pendidikan, riset bersama, dan peluang studi lanjut bagi mahasiswa ITPLN.
“Kedutaan-kedutaan besar ini akan menjadi partner kami. Kami membuka peluang kerja sama yang luas, mulai dari pendidikan lanjutan, riset, hingga kolaborasi industri,” ujar Ahsin saat ditemui di kampus ITPLN, Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurut Ahsin, kerja sama tersebut tak hanya sebatas pertukaran pelajar, melainkan juga pengembangan kurikulum berstandar internasional dan penerapan teknologi terkini dalam proses pembelajaran. Ia menekankan pentingnya integrasi antara teknologi, bahasa, dan budaya sebagai bagian dari pembentukan lulusan yang siap bersaing di level global.
“Pendidikan tinggi harus punya peran menjadi perguruan tinggi berkelas internasional. Itu bukan jargon, tapi langkah nyata yang harus diisi dengan program dan kolaborasi konkret,” kata Ahsin.
Selain memperluas jejaring akademik, ITPLN juga mendorong keterlibatan industri dalam bentuk kerja sama magang, penelitian terapan, dan transfer teknologi. Setiap Jum’at, ITPLN membiasakan mahasiswa belajar bahasa asing melalui program English Corner Café. Program ini akan memberikan kopi gratis dengan syarat mahasiswa ITPLN harus berbahasa asing.
Dengan langkah strategis ini, ITPLN berharap dapat menjadi bagian dari ekosistem pendidikan tinggi Asia dan global yang dinamis. “Kami ingin ITPLN tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di kawasan Asia dan dunia,” kata Ahsin menutup pernyataannya.
Manajer Bidang Kerjasama Internasional ITPLN, Widya Nita Suliyanti menambahkan, pihaknya tengah menjalankan Program Internasional ITPLN yang membuka kesempatan bagi mahasiswa ITPLN untuk menempuh studi di berbagai universitas mitra di luar negeri. Program ini mencakup dua skema utama, yakni Sandwich Program dan Student Mobility, yang dirancang untuk memperluas pengalaman akademik sekaligus memperkuat daya saing lulusan di pasar global.
Program ini merupakan bagian dari komitmen kampus untuk menghadirkan pendidikan berstandar global.
“Tahap awal, mahasiswa ITPLN dapat belajar di universitas mitra di berbagai negara seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Korea Selatan, dan Tiongkok,” kata Widya.
Pada tahap awal ini, ungkapnya, mahasiswa ITPLN baru menjalani Student Mobility yang menawarkan kunjungan akademik jangka pendek, termasuk kegiatan budaya, penelitian, dan pertukaran pengalaman belajar. Sedangkan untuk Skema Sandwich Program masih penjajagan dengan perguruan tinggi mitra karena terkait kesempatan mahasiswa belajar selama satu tahun di universitas mitra luar negeri. Dia memastikan, pengalaman internasional menjadi nilai tambah bagi mahasiswa di dunia kerja.
“Mereka tidak hanya mendapatkan pengakuan akademik global, tapi juga membangun jejaring internasional yang akan sangat berguna bagi karier masa depan,” katanya.
Program ini juga menjadi langkah nyata ITPLN dalam memperkuat reputasi sebagai kampus teknik dengan orientasi global. “Kami ingin lulusan ITPLN tidak hanya unggul di bidang ketenagalistrikan Nasional, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional,” ucapnya.***