BANDUNG — Ir. Retno Aita Diantari mencatatkan prestasi ganda di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dosen Institut Teknologi PLN (ITPLN) itu menjadi wisudawan termuda program doktoral Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB dalam Wisuda Pertama Tahun Akademik 2025/2026 yang digelar pada Jumat, 24 Oktober 2025 kemarin.
Di usia 39 tahun, Retno menuntaskan studi doktoralnya dengan riset yang berpotensi memperkuat sistem kelistrikan nasional. Dalam disertasi berjudul “Memperbaiki Kinerja Isolator Keramik Pasang Luar dengan Lapisan Material Baru”, ia menemukan bahwa penambahan bahan alami gondorukem atau gum rosin mampu meningkatkan performa isolator listrik di iklim tropis.
“Penambahan gum rosin terbukti dapat meningkatkan sifat hidrofobik isolator sehingga mampu menurunkan risiko arus bocor pada kelembaban tinggi,” ujar Retno saat ditemui, Rabu, 29 Oktober 2025.
Melalui serangkaian uji laboratorium—mulai dari karakterisasi material dengan SEM EDX, uji stabilitas termal, uji hidrofobisitas, hingga pengukuran arus bocor—Retno membuktikan efektivitas campuran RTV silicone rubber 95 persen dan gum rosin 5 persen sebagai pelapis isolator keramik.
Hasilnya signifikan. Isolator dengan campuran tersebut menunjukkan peningkatan sudut kontak hingga 96,65 derajat, menandakan sifat hidrofobik yang kuat, serta menurunkan nilai Total Harmonic Distortion (THD) hingga 36 persen pada kondisi tanpa polutan.
Menurut Retno, temuan ini penting bagi sistem kelistrikan di Indonesia yang kerap menghadapi masalah degradasi isolator akibat kelembaban tinggi dan udara korosif.
“Gum rosin kaya akan asam resin seperti asam abietat, yang memberikan sifat adhesi dan hidrofobik alami. Selain ramah lingkungan, bahan ini juga mudah diperoleh dan murah,” katanya.
Pihak STEI ITB menyebut keberhasilan Retno menjadi simbol produktivitas dan semangat unggul sivitas akademika. Pencapaian ini menunjukkan bagaimana riset berbasis kebutuhan industri bisa lahir dari kampus.
Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2025/2026 ini menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen melahirkan lulusan doktoral yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.***