JAKARTA — Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMAKA) Institut Teknologi PLN menggelar Seminar Nasional bertajuk “Mengawal Transformasi Digital: Inovasi Teknologi Blockchain dan Strategi Keamanan Jaringan”, belum lama ini.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pembangkit ITPLN itu menghadirkan sejumlah pakar untuk membedah perkembangan teknologi blockchain dan strategi keamanan jaringan di era digital.
Ketua HIMAKA ITPLN, Hanif Ibnu Oktafian, mengatakan seminar ini menjadi bagian dari kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan pesat teknologi informasi, khususnya di bidang energi dan keamanan siber.
“Teknologi kini bukan sekadar pelengkap, melainkan tulang punggung di berbagai sektor di Indonesia,” ujarnya saat di kampus ITPLN, Selasa, 24 Juni 2025.
Salah satu pemateri, Dr. Bayu Anggorojati, memaparkan potensi besar teknologi blockchain dalam sistem transaksi energi. Menurutnya, sistem energi konvensional saat ini masih terkendala infrastruktur lama, proses yang rumit, serta sulitnya integrasi energi terbarukan.
Blockchain, kata dia, dapat menjadi solusi untuk menyederhanakan transaksi, menghapus peran perantara, hingga memungkinkan perdagangan energi antarkonsumen dalam skema peer-to-peer (P2P).
“Dengan smart contract, proses transaksi energi bisa dilakukan otomatis, transparan, dan aman. Ini juga mendukung pengembangan komunitas energi berbasis microgrid dan sertifikasi energi terbarukan,” jelas Bayu.
Meski demikian, ia mengingatkan sejumlah tantangan dalam implementasi teknologi tersebut, mulai dari minimnya talenta di bidang blockchain, potensi risiko keamanan, hingga belum siapnya regulasi dan model bisnis energi di Indonesia.
Kepala Program Studi Teknik Informatika ITPLN, Budi Prayitno, menyebut seminar ini relevan dengan kebutuhan dunia akademik dan industri saat ini. Ia berharap materi yang disampaikan dapat menjadi inspirasi penelitian mahasiswa di bidang transformasi digital dan energi terbarukan.
Senada, Ketua BEM KBM ITPLN, Alvi Rachma Nasution, menilai acara ini sebagai ruang diskusi yang nyata bagi mahasiswa. “Mahasiswa jangan hanya jadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta dan penggerak ekosistem digital yang berkelanjutan,” ucapnya.
Seminar Nasional 2025 ini diikuti mahasiswa, dosen, serta praktisi teknologi informasi. Selain blockchain, para narasumber turut membahas strategi keamanan jaringan yang semakin krusial di tengah maraknya ancaman siber dan kebutuhan infrastruktur digital yang andal.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan mahasiswa dapat memperluas pemahaman tentang inovasi digital serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya sistem keamanan jaringan dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.***