JAKARTA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) memperkuat langkah kolaboratifnya dengan dunia industri melalui penjajakan kerja sama strategis bersama Garuda Indonesia Training Center (GITC) dan PT Aero Hotel Management (AHM).
Pembahasan tersebut dihadiri langsung oleh Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa, Wakil Rektor IV ITPLN, Ahsin Sidqi, Kepala Rektorat, Purnomo beserta jajaran manajemen dari ketiga institusi di Asana Cincerity Dorm, Jakarta Barat, Senin, 20 Oktober 2025.
Pertemuan ini menjadi langkah awal penjajakan kolaborasi di berbagai bidang, mulai dari pelatihan teknik dan nonteknik, pemanfaatan aset GITC untuk kegiatan akademik, hingga program magang mahasiswa dan riset bersama.
Dalam kesempatan itu, rombongan ITPLN juga berkesempatan mengunjungi fasilitas pelatihan berstandar internasional milik GITC, termasuk ruang simulasi pilot dan pelatihan flight attendant.
Prof. Iwa menyebut, kemitraan ini menjadi bagian dari komitmen ITPLN untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang adaptif dan relevan dengan dinamika industri.
“Dunia pendidikan tinggi tidak bisa lagi berjalan sendiri. Kerja sama dengan dunia usaha dan industri adalah keharusan agar lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan lapangan,” ujar Prof. Iwa Garniwa dalam keterangannya, Selasa, 21 Oktober 2025.
Selain membahas pelaksanaan pelatihan bidang teknik dan nonteknik, ITPLN dan GITC juga menjajaki pemanfaatan aset pelatihan, seperti ruang seminar, ruang kelas, serta fasilitas penginapan di kompleks GITC. Fasilitas tersebut dinilai representatif untuk mendukung kegiatan akademik, seminar, maupun pelatihan kolaboratif antara perguruan tinggi dan industri.
Menurut Prof. Iwa, ITPLN memiliki sumber daya akademik dan laboratorium yang dapat dikolaborasikan dengan fasilitas pelatihan berstandar internasional milik GITC. Sementara itu, PT AHM dinilai memiliki kekuatan di bidang manajerial dan operasional, khususnya dalam industri hospitality dan aviasi.
“Kami melihat potensi sinergi yang besar di sini. ITPLN bisa memperkuat sisi akademik dan penelitian, GITC membawa standar pelatihan global, dan AHM menambah dimensi profesionalisme industri layanan,” tambahnya.
Rencana kerja sama ini mencakup berbagai program, mulai dari pengembangan kurikulum berbasis industri, pelatihan bersertifikasi, hingga program magang dan riset terapan bersama.
Tujuannya, agar mahasiswa dapat belajar langsung dari praktik terbaik di dunia kerja sekaligus memperluas jejaring profesional mereka.
Prof. Iwa menegaskan, kolaborasi ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kampus atau industri semata, melainkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan kolaboratif yang berkelanjutan.
“Kami ingin membangun model pendidikan yang produktif dan berdampak, di mana semua pihak—kampus, industri, dan masyarakat—mendapat manfaat nyata,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Iwa menyampaikan apresiasi kepada manajemen Garuda Indonesia Training Center dan PT Aero Hotel Management atas sambutan dan komitmen kerja sama yang terbuka. Ia berharap langkah awal ini menjadi fondasi bagi sinergi yang lebih luas antara dunia pendidikan dan industri, terutama di sektor aviasi dan hospitality yang terus berkembang.***