PLN dan ITPLN Gelar Pelatihan Implementasi Kontrak Berbasis FIDIC

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas
Pelatihan kontrak FIDIC yang diselenggarakan oleh PLN Pusdiklat dan ITPLN dengan menghadirkan narasumber Prof. Sarwono Hardjomuljadi. Dok. Istimewa
Pelatihan kontrak FIDIC yang diselenggarakan oleh PLN Pusdiklat dan ITPLN dengan menghadirkan narasumber Prof. Sarwono Hardjomuljadi. Dok. Istimewa

Bogor, ITPLN News (06/12/2023) – PT PLN (Persero) melalui PLN Pusdiklat bersama dengan Institut Teknologi PLN (ITPLN) menyelenggarakan pelatihan implementasi kontrak berbasis FIDIC. Kontrak FIDIC adalah bentuk standar paling umum dari kontrak konstruksi internasional yang digunakan di negara-negara seperti Prancis, Belgia, Swiss, Amerika, Inggris, dan lain-lain. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PT PLN Wiluyo Kusdwiharto saat memberikan sambutan secara online, Selasa, 5 Desember 2023.

Di mana, kegiatan ini terselenggara secara offline di PT PLN Unit Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan (UPDL) Bogor, dengan menghadirkan Ahli Dewan Sengketa di Indonesia, sekaligus Dosen Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahaan (FTIK) ITPLN, Prof. Dr. Ir. Sarwono Hardjomuljadi M.T., M.H.

“Pelatihan kontrak berbasis FIDIC ini penting dilakukan, karena ke depan akan banyak dibangun infrastruktur kelistrikan yang terkait dengan EBT. Selain itu, karena ini terkait dengan kesepakatan di dunia mulai dari Kyoto Protocol sampai Paris Agreement. Di mana kita harus menggantikan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik berbasis fosil untuk kita gantikan dengan pembangkit-pembangkit listrik berbasis renewable energy,” ungkapnya.

Sementara, General Manager PLN Pusdiklat Rio Adrianto mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian program pengembangan kapabilitas yang terkait pengelolaan project dengan sebaik-baiknya.

Direktur Mega Proyek dan EBT PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto saat memberikan sambutan secara online pelatihan kontrak berbasis FIDIC. Dok. Tangkapan Layar
Direktur Mega Proyek dan EBT PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto saat memberikan sambutan secara online pelatihan kontrak berbasis FIDIC. Dok. Tangkapan Layar

“Seperti yang telah kita ketahui bersama, tantangan ke depan akan semakin besar lagi dan akan banyak proyek yang akan kita lakukan dan kerjakan, yang mana pada setiap proyeknya akan banyak kita lakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam dan luar negeri. Sehingga kita perlu memiliki kemampuan dan bahasa yang sama untuk memahami kontrak-kontrak atau dokumen-dokumen yang disepakati bersama.

Untuk itu, PLN bersama ITPLN melaksanakan kegiatan pelatihan ini dengan menghadirkan Prof. Sarwono sebagai pembicara utama. Sebab beliau sangat memahami dokumen-dokumen yang telah disepakati secara internasional dalam planning FIDIC ini,” kata Rio.

“Semoga dengan mengikuti kegiatan ini, kita semua dapat memahami bagaimana membuat kontrak yang baik dengan standar internasional, sehingga tidka terjadi kesalahan-kesalahan teknis yang nantinya akan mengganggu operasional secara keseluruhan,” sambung Rio dan juga mengucap terima kasih kepada ITPLN yang sudah bersedia menjalankan kegiatan ini.

Wakil Rektor IV ITPLN Dr. Ir. Pawenary dan Narasumber dalam pelatihan kontrak FIDIC yang diselenggarakan oleh PLN Pusdiklat dan ITPLN. Dok. Istimewa
Wakil Rektor IV ITPLN Dr. Ir. Pawenary dan Narasumber dalam pelatihan kontrak FIDIC yang diselenggarakan oleh PLN Pusdiklat dan ITPLN. Dok. Istimewa

Dalam kesempatan tersebut mewakili Rektor ITPLN, Wakil Rektor IV ITPLN Bidang Kerjasama dan Usaha, Dr. Ir. Pawenary M.T., MPM., IPU., ASEAN Eng., menyampaikan bahwa dalam menjalankan proyek terdapat segitiga yang disebut BMW (Biaya Mutu dan Waktu) atau cost, quality and schedule. Seorang Project Manager yang baik harus dapat menjaga ke tiga indikator tersebut.  Untuk itu seorang Project Manager harus menjaga scope of work pekerjaan tersebut ber awal saat dibuat dan disepakati di awal saat kontrak di buat.

“Ketiga indikator ini sangat keterkaitan dengan kontrak. Kalau kontrak tidak mengikat dengan baik, maka schedule akan molor. Kalau cost tidak di kunci dengan baik, maka biayanya akan membengkak. Dan kalau quality tidak disepakati dengan baik, maka kualitas dari proyek tersebut nantinya akan tidak akan maksimal. Untuk itu, segitiga dalam proyek harus diikat dengan perjanjian kontrak yang sangat baik untuk kedua belah pihak,” imbuhnya.

Wakil Rektor IV ITPLN Dr Pawenary dan Prof. Sarwono Hardjomuljadi dalam kegiatan pelatihan kontrak berbasis FIDIC. Dok. Istimewa
Wakil Rektor IV ITPLN Dr Pawenary dan Prof. Sarwono Hardjomuljadi dalam kegiatan pelatihan kontrak berbasis FIDIC. Dok. Istimewa

Pawenary menambahkan, kalau ini tidak diatur dengan baik, maka diakhir project akan terjadi kesalahpahaman. Untuk itu, pelatihan ini akan melakukan kegiatan bagaimana strategi yang baik dalam membuat kontrak dan mempelajari kontrak, juga mengontrol kontrak tersebut. Sehingga semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut dapat memahami dan menerima perjanjian kontrak pembangunan proyek tersebut.

“Di akhir project biasanya akan terjadi Variation Order atau pekerjaan tambah kurang, dimana pekerjaan tambah kurang tersebut merupakan add value seorang project manager dapat menambah value dari pekerjaan tambahan dari project yang sedang di kerjakan. Maka dari itu project manager dapat dikategorikan beberapa level (pemula, madya, dan utama) semakin besar nilai project yang di pegang hingga selesai akan menjadi reputasi level para project manager tersebut,” ucapnya.

“Terakhir Kami atas nama ITPLN mengucapkan terima kasih kepada PLN Pusdiklat, juga terima kasih kepada Prof Sarwono yang sudah bersedia sebagai Narasumber pada kesempatan ini,  kepada para peserta selamat belajar dan menimbah ilmu selama beberapa hari kedepan,” tutup Dr. Pawenary menandaskan. **)

Author: Humas