Australia, ITPLN News (16/10/2023) – Dalam kunjungan ke Australia, PT PLN (Persero) dan Institut Teknologi PLN (ITPLN) melakukan kunjungan pertama ke perguruan tinggi dilaksanakan di University New South Wales (UNSW) Sydney, Australia yang dipandang sebagai perguruan terbaik dalam Energy dan Business di Australia dan menduduki rangking 19 dunia.
Kunjungan Direktur Legal dan Manajemen Human Capital (DIRLHC) PT PLN Yusuf Didi Setiarto didampingi Executive Vice President Pengembangan Talenta (EVPHTD) Dedi Budi Utomo, EVP Strategi Human Capital (EVPHST) Ridho Hutomo, Vice President Eksekutif DIRLHC Andesta, Manajer Expertise Development Kiki Febriana, Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, MT didampingi Kepala Biro Rektorat Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, MM., IPU, M.Eng., beserta rombongan diterima langsung oleh Prof Lisa Zamberlan dan Prof Colin B. Grant dan juga utusan pemerintah NSW Ms Marina.
DIRLHC Yusuf Didi menyampaikan bahwa prioritas PLN saat ini adalah creating value dalam business development dan juga energy transition. “Sangat tepat dengan mengirim mahasiswa tugas belajar di UNSW,” ungkap Yusuf Didi, Saat
Yusuf Didi menyampaikan, saat ini kelistrikan di Indonesia sudah sangat cukup. Saatnya agar industri lebih banyak menggunakan listrik dan bersumber dari energi terbarukan adalah hal yang sangat menantang bagi pegawai PLN kedepan.
“Dari diskusi dengan para mahasiswa PLN selama 2 kali dapat dikesankan, pembelajaran di UNSW sangat menarik,” tuturnya.
Dijelaskan oleh Yusuf Didi, sebelum mahasiswa masuk kuliah diberikan bahan untuk di pelajari dan diminta memiliki sikap positioning terhadap materi tersebut.
Ketika masuk kuliah mereka menjelaskan kepada mahasiswa lainnya dan dosen sebagai fasilitator memainkan peran yang bagus. “Jika mahasiswa berubah terhadap posisi sebelumnya, mereka diminta menjelaskan.
Ini adalah metode pembelajaran yang unik dan sangat penting untuk mengakselerasi perubahan mindset para calon pemimpin PLN kedepan,” katanya.
Untuk itu, DIRLHC PLN meminta ITPLN mengikutinya dan bekerjasama dengan UNSW difasilitasi PLN sehingga kualitas output alumni ITPLN sesuai dengan tuntutan kedepan PLN dan industri maju lainnya.
UNSW memberikan kepada para mahasiswa materi kuliah yang penting hanya 3 sampai 4 mata kuliah per term 4 bulan namun mendalam dengan deep learning dan dikolaborasikan dengan praktisi industri terbaik dan para expert lainnya.
Menurut Yusuf Didi, dengan metode itu, Para lulusannya akan memiliki inside view yang kuat dan mutakhir serta mampu memajukan pekerjaan di negara masing masing dengan mindset yang baru.
Problem Based Learning in Industry
Masalah di industri di diskusikan di kelas dikerjakan di rumah dan verifikasi di industri nyata. Mahasiswa menjadi terampil mengaplikasikan pengetahuan dan akumulasi pengalaman dunia nyata di industri akan menanamkan intuisi problem solving, inovasi dan pengembangan kapabilitas setelah lulus.
Rombongan berkesempatan keliling melihat fasilitas laboratorium PLTS terbesar di dunia dimana hampir 90% manufaktur menggunakan jasa konsultasi dari lab ini. Dilanjutkan melihat fasilitas pembangunan bisnis start up dan desain-desain produk unggulan yang dikembangkan para mahasiswa.
Diakhir acara rombongan bertemu para mahasiswa tugas belajar PLN di UNSW dengan mendengarkan peminatan dan riset yang akan dikerjakan.
ITPLN mengajak kerjasama agar pelajaran dan pengalaman di UNSW dapat dibagikan melalui tukar informasi antar mahasiswa sampai kerjasama pengembangan penelitian mereka untuk bisa diaplikasikan di Indonesia. **)