Australia, ITPLN News (15/10/2023) – PT PLN (Persero) mengadakan kunjungan ke Australia dan New Zealand dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan membangun jaringan. Pada kunjungan ini turut hadir pula Institut Teknologi PLN (ITPLN).
Dalam kunjungan hari pertama Minggu 15 Oktober 2023. Direktur Legal dan Manajemen Human Capital (DIRLHC) PLN Yusuf Didi Setiarto didampingi Executive Vice President Pengembangan Talenta (EVPHTD) Dedi Budi Utomo, EVP Strategi Human Capital (EVPHST) Ridho Hutomo, Vice President Eksekutif DIRLHC Andesta, Manajer Expertise Development Kiki Febriana, Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, MT didampingi Kepala Biro Rektorat Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, MM., IPU, M.Eng., beserta rombongan melakukan ramah tamah dan diskusi dengan 10 mahasiswa S2 tugas belajar PLN ke Australia mewakili lebih 100 mahasiswa yang ada di Australia.
DIRLHC menyatakan forum temu mahasiswa tugas belajar ini sangat penting agar tahu secara mendalam tentang apa yang akan dicapai PLN ke depan dan tersedia talent-talent terbaik saat mereka selesai sekolah nanti. ”Mereka ini harus menjadi bagian solusi masa depan perusahaan dengan terobosan yang lebih efektif dan kemampuan value creation baru dan menjadi referensi perusahaan global. Untuk itu kita akan tambahkan para mahasiswa ini dengan pengetahuan dan pengalaman tambahan agar kuat dari sisi leadership, karakter dan soft skill,” kata Yusuf Didi.
DIRLHC Yusuf Didi memberikan gambaran tantangan global bangsa Indonesia atas masa depan PLN dalam transisi energi setidaknya ada tiga hal yang menjadi isu nasional dalam transisi energi yaitu :
1. Teknologi dan engineering Renewable Energy (RE) serta eco system-nya.
2. Beban negara dan masyarakat dalam implementasi RE.
3. Kesiapan perusahan (PLN) untuk tetap melayani kelistrikan pada era transisi energi.
Para pegawai tugas belajar memperkenalkan diri satu persatu dan menjelaskan topik yang diambilnya serta rencana kontribusi pada perusahaan dan negara setelah selesai nanti. Mereka studi tentang RE dan Eco system nya (Maufactrure, desain, aplikasi, smart grid, Storage dan Stability System, digital mindset dan big data management, strategic finance, strategic human development, strategic thinking, pengendalian system dan lain sebagainya).
Dari paparan mahasiswa tersebut ada tradisi baik yang perlu diperhatikan sebagai masukan dalam pendidikan tinggi di ITPLN dengan tiga pendekatan yang bagus antara lain :
1. Tradisi literasi yang kuat, dengan memberikan literatur dan case case study dan update yang diberikan kelompok-kelompok kepada mahasiswa sebagai bahan kuliah dan diskusi.
2. Diskusi yang intens menyajikan case yang nyata dan mengundang expert secara berkala untuk menguatkan pengetahuan yang aplikatif.
3. Eksplorasi dalam kelas dengan peran dosen sebagai fasilitator yang membangun karakter mahasiswa yang berani bicara dan tidak men-judge benar dan salah, namun bagaimana cara mempertahankan dan menjelaskan argumentasi para mahasiswa individu maupun kelompok.
Rektor ITPLN Prof Iwa, sangat bangga dengan mahasiswa tugas belajar PLN tersebut dan mengajak kerjasama untuk mengembangkan ITPLN melalui penelitian ataupun studi kasus seperti kasus di Australia yang beberapa saat lalu mengalami black out karena intermitensi RE dan mampu mengatasinya sehingga tidak terjadi di Indonesia.
Prof. Iwa juga menyampaikan pendekatan pembelajaran seperti di atas, di ITPLN sudah dimulai dengan menerapkan sistem kurikulum 4-4-2. Banyak studi kasus, literatur baru, dosen dan nara sumber ahli dan praktisi dari dalam dan luar negeri memberi kuliah di ITPLN.
DIRLHC mengharapkan ITPLN bisa terus berbenah meneruskan pendekatan yang sudah dijalankan. Dan seminar internasional dengan melibatkan para mahasiswa tugas belajar dari berbagai negara khususnya dalam bidang transisi energi yang aplikatif dan implementatif sangat bagus untuk dilakukan. PLN melalui EVPHTD, EVPHST dan PUSDIKLAT akan membantu memfasilitasi agar ITPLN bisa sebagai host.
Sementara itu Dedi Budi Utomo menyampaikan ratusan pegawai PLN disekolahkan dengan biaya besar mencapai milyaran akan dimintakan kontribusi dapat memberikan value pada perusahaan sehingga PLN kedepan akan menjadi global standard.
Ridho Hutomo menyatakan pendidikan S2 di luar negeri ini adalah investasi SDM masa depan bagi PLN, karena new-knowledge cepat atau lambat akan sangat penting bagi perusahaan kita. Knowledge saat ini memang sangat murah dan mudah didapat dari dunia maya, yang mahal adalah eksekusi pengetahuan dalam konteks corporate need yang menentukan maju mundurnya perusahaan.
Untuk menciptakan iklim yang kondusif di ITPLN sebagaimana dalam diskusi tersebut, segenap insan ITPLN diminta sungguh-sungguh melakukan penyesuaian dan perubahan melalui transformasi ITPLN sebagaimana yang dilakukan universitas world top rank di Australia. Sarana pembelajaran yang modern dan lengkap sudah tersedia dan terus dilengkapi. Kapabilitas manajemen dan dosen juga terus ditingkatkan. Suasana akademik kampus yang berkualitas dan ramah mahasiswa dengan menyediakan kebutuhan venues interaksi sosial dan akademik harus juga ditingkatkan.
ITPLN bisa mengunjungi Plaza PLN dan juga kantor kantor PLN lainnya yang telah berbenah untuk optimasi asset dan memperbaiki suasana kerja dengan menyediakan kantin, smart coworking space, coffee corner dan multi-media management yang sangat menarik dan memacu kinerja dan produktifitas pegawai. **)