JAKARTA — Ratusan mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi PLN (ITPLN) dari angkatan 2023 dan 2024 antusias mengikuti sesi guest lecture bertema Data Center Infrastructure and Network Distribution bersama praktisi industri manufaktur PT Adis Dimension Footwear, sebuah perusahaan manufaktur sepatu yang berlokasi di Tangerang.
Guest Lecture ini menjadi bagian dari strategi pembelajaran unik ITPLN yang disebut Formula 4-4-2, yang dinilai mampu menyiapkan mahasiswa “siap kerja, bukan sekadar siap dilatih”.
Kepala Laboratorium Computer Network ITPLN, Karina Djunaidi, menjelaskan bahwa formula 4-4-2 merupakan keunggulan akademik yang jarang dimiliki kampus lain. Kehadiran guest lecture kali ini, ungkapnya, selaras dengan mata kuliah komunikasi data.
“Empat puluh persen pertama adalah teori satu semester penuh. Lalu 40 persen berikutnya studi kasus berbasis problem atau project based. Sisanya 20 persen adalah guest lecturer dari industri,” ujar Karina di Kampus ITPLN, Rabu, 3 Desember 2025.
Ia menegaskan, setiap materi pembelajaran yang disampaikan kepada mahasiswa selalu relevan dengan kebutuhan industri terkini.
Salah satu peserta, Sinta Nuriyah Asnur, mahasiswa TI angkatan 2023, mengaku sangat antusias mengikuti sesi tersebut. Menurutnya, materi yang dibawakan praktisi terasa lebih hidup karena langsung dikaitkan dengan contoh nyata di lapangan.
“Teori dari dosen dan praktisi sebenarnya sama, tapi penyampaian dari guest lecture lebih mudah dipahami karena banyak bahasan soal tantangan dan solusi di dunia kerja. Jadi kami tahu bagaimana teori itu benar-benar diterapkan,” kata Sinta.
Ia berharap sesi serupa terus digelar agar mahasiswa semakin siap menghadapi perkembangan teknologi.
Pada sesi pemaparan, Taufik Qurahman, Asisten Manager PT Adis Dimension Footwear menjelaskan pentingnya pemahaman terhadap infrastruktur data center di industri manufaktur. Ia memaparkan bahwa data center merupakan fasilitas fisik terpusat yang menyimpan server, penyimpanan data, jaringan, serta sistem pendukung seperti pendingin, listrik cadangan, hingga keamanan siber dan fisik yang ketat.
Lebih lanjut, Taufik juga menyoroti peran sentral core switch, distribution switch, dan switch layer 3 dalam menjaga kinerja infrastruktur jaringan modern pada perangkat distribusi jaringan. Perangkat-perangkat ini dinilai krusial untuk memastikan aliran data antarbagian jaringan tetap stabil, cepat, dan aman.
“Core switch berfungsi sebagai tulang punggung (backbone) jaringan. Perangkat ini memiliki kinerja tinggi dan menjadi pusat arsitektur jaringan, bertugas menghubungkan beragam bagian jaringan dalam sebuah organisasi. Posisi dan fungsinya menjadikannya komponen utama dalam distribusi data berkecepatan tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, kata Taufik, distribution switch berperan sebagai perantara antara core switch dan access switch. Perangkat ini berada pada lapisan menengah dan memastikan proses distribusi data dari pusat jaringan menuju perangkat-perangkat pengguna berjalan lancar.
Dalam hal ini, menyoroti persoalan teknis yang sering terjadi di perusahaan berskala besar, seperti IP conflict.
“Biasanya perusahaan dengan pengguna di atas 100 tidak boleh menggunakan IP manual. Kami menggunakan DHCP center untuk mengirimkan IP secara otomatis. Kalau segmen server dan user masih sama, itu bahaya,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya menjelaskan fungsi switch layer 3, yaitu perangkat yang menggabungkan fungsi switching dan routing sebagai salah satu solusinya. Switch layer 3 ini beroperasi pada lapisan jaringan (Layer 3) dalam model OSI yang dapat meneruskan paket data berdasarkan alamat IP, sehingga memungkinkan komunikasi antar-VLAN atau antarsubnet tanpa memerlukan router terpisah.
“Beberapa keunggulan switch layer 3 antara lain peningkatan performa komunikasi antar-VLAN, kemampuan skalabilitas untuk jaringan berskala besar dan kompleks, serta fleksibilitas dalam mendukung berbagai protokol routing, ACL, dan QoS,” tuturnya.
Dia menegaskan, pemilihan perangkat distribusi jaringan yang tepat berperan besar dalam meningkatkan stabilitas, kecepatan, dan efisiensi operasional sebuah infrastruktur jaringan organisasi.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen ITPLN dalam menjembatani dunia kampus dan industri. Dengan perpaduan teori, studi kasus, serta paparan nyata dari praktisi, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang langsung siap diterapkan begitu terjun ke dunia profesional.***