Gelar Aksi Peduli Sumatra, Mahasiswa ITPLN Galang Dana untuk Korban Banjir dan Longsor

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA – Mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggelar aksi kemanusiaan bertajuk Peduli Sumatra sebagai respons atas banjir besar yang melanda sejumlah daerah di Pulau Sumatra. Aksi ini dilakukan dengan penggalangan dana di area kampus, ruang publik, hingga kanal digital yang dibuka sejak akhir pekan lalu.

Presiden Mahasiswa BEM KBM ITPLN, Andira Yofi Sulendra, menyebut aksi ini berangkat dari keprihatinan bersama atas dampak banjir yang merendam rumah warga, merusak fasilitas umum, serta memaksa ribuan orang mengungsi.

“Duka Sumatra adalah duka kita bersama. Ketika rumah, mimpi, dan harapan warga hanyut oleh banjir, kita tidak boleh tinggal diam,” ujar Andira saat berbincang, Senin, 01 Desember 2025.

Menurut Andira, solidaritas mahasiswa menjadi kunci dalam merespons bencana berskala besar. Ia mengatakan, bantuan finansial adalah bentuk paling cepat yang bisa disalurkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti makanan, selimut, obat-obatan, dan peralatan darurat di lokasi terdampak.

Penggalangan dana dilakukan secara terbuka dengan melibatkan organisasi kemahasiswaan, komunitas kampus, serta relawan independen. Pihaknya memastikan setiap rupiah yang terkumpul bisa membantu keluarga yang sedang berjuang untuk bertahan.

“Ini bukan sekadar aksi sosial, ini panggilan kemanusiaan,” ucap Andira.

Ia menegaskan bahwa doa dan solidaritas harus berjalan beriringan dengan tindakan nyata. Dalam beberapa hari terakhir, ratusan mahasiswa terlihat turun langsung di berbagai titik kampus untuk membuka posko donasi. Antusiasme masyarakat kampus membuat total dana yang terkumpul terus meningkat.

“Semoga Allah memberikan kekuatan dan perlindungan bagi setiap keluarga di Sumatra. Tetap kuat, tetap saling menggenggam,” kata Andira.

Pada kesempatan yang sama, ia menyoroti pentingnya mitigasi bencana yang berkelanjutan. Menurutnya, bencana banjir yang berulang menandakan adanya persoalan serius dalam tata kelola lingkungan, terutama di kawasan hutan dan daerah aliran sungai.

“Kita tidak bisa terus-menerus reaktif. Pemerintah harus memperkuat upaya menjaga kelestarian hutan sebagai benteng alami untuk mencegah banjir,” ucapnya.

Andira berharap aksi Peduli Sumatra ini tidak hanya menjadi gerakan sesaat, tetapi juga pengingat bahwa krisis lingkungan membutuhkan perhatian kolektif.

“Kami mendorong pemerintah, lembaga publik, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga hutan. Jika hutan terus dirusak, maka banjir akan kembali datang, dan korban akan terus bertambah,” katanya.

Dalam kesempatan itu, BEM KBM ITPLN bersama mahasiswa Indonesia lainnya turut menyampaikan sejumlah pernyataan sikap, berikut diantaranya:

-Menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas bencana besar yang menimpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta menguatkan seluruh korban yang terdampak.

-Mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling membantu dan menunjukkan solidaritas melalui semangat #WargaBantuWarga demi meringankan beban saudara-saudara kita di wilayah terdampak.

-Meminta Presiden dan DPR RI untuk mengevaluasi instansi yang terlibat dalam penebangan hutan liar, aktivitas tambang ilegal, dan perusakan lingkungan yang memperparah risiko banjir bandang serta longsor.

-Menyerukan kepada seluruh mahasiswa dan masrayakat Indonesia untuk menggalang aksi solidaritas di daerah masing-masing dan menyalurkan bantuan secara amanah serta tepat sasaran kepada korban bencana. ***

Author: Humas