JAKARTA — Anissa Azzahir, wisudawan asal Makassar, Sulawesi Selatan, terpilih sebagai Wisudawan Berprestasi Institut Teknologi PLN (ITPLN) pada Wisuda ke-47, 18 November 2025 kemarin. Bahkan, Annisa menjadi salah satu kandidat yang memiliki golden tiket untuk langsung menjadi pegawai PT PLN (Persero) bersama 77 wisudawan berprestasi lainnya.
Lulusan S1 Teknik Informatika tersebut mengaku tidak pernah menyangka dirinya masuk kandidat, apalagi terpilih sebagai yang terbaik.
“Sebenarnya ini nggak disangka-sangka. Saya pikir yang dipilih itu hanya mahasiswa berprestasi tingkat nasional, bukan wisudawan di kampus. Tapi alhamdulillah saya bisa masuk kandidat dan terpilih,” ujar Anissa saat berbincang, Kamis, 20 November 2025.
Anissa menuturkan, sejumlah aktivitas akademik dan organisasi menjadi rekam jejak penting yang membawanya meraih predikat tersebut. Ia pernah mengikuti lomba inovasi bisnis berbasis teknologi sesuai jurusannya, hingga membuat proyek coding.
Selain itu, Anissa juga aktif menjadi asisten laboratorium di Lab Software Architecture Quality Fakultas Telematika Energi ITPLN selama dua setengah tahun.
“Saya ikut banyak kegiatan kampus. Pokoknya selama kuliah, kerjain saja semua tugas dari dosen, jaga kehadiran, dan usahakan IPK jangan sampai di bawah 3,5,” katanya.
Untuk manajemen waktu, Anissa mengandalkan perencanaan harian yang disiplin. Ia menggunakan Google Calendar, catatan ponsel, dan jadwal harian berbasis Excel agar kegiatan akademik dan organisasi tetap terkontrol.
“Kunci kuliah itu cuma satu: diatur. Kalau lupa, tinggal lihat jadwal. Yang penting IPK stabil dan kegiatan positif tetap jalan,” ujarnya.
Anissa berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 9 bulan, lebih cepat dari durasi normal empat tahun. Ia resmi dinyatakan lulus saat yudisium pada Agustus lalu.
Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Anissa menjadi sarjana pertama di keluarganya. Ayahnya lulusan SMA, sementara ibunya lulusan SMK.
“Alhamdulillah saya bisa kuliah dari hasil kerja ayah. Lulus tepat waktu ini bentuk tanggung jawab saya sebagai anak,” katanya.
Ia mengaku memilih ITPLN meski sempat diterima di kampus lain. Alasannya, kampus tersebut memberi peluang besar bagi mahasiswa berprestasi untuk mengikuti berbagai kegiatan dan membuka jalan karier menuju lingkungan PLN.
Menutup pesannya untuk mahasiswa tingkat akhir, Anissa memberi satu saran sederhana terkait skripsi: pilih dosen pembimbing yang nyaman diajak berdiskusi.
“Jangan ikut kata orang. Kalau kalian nyaman berdiskusi dengan dosen itu, ikuti saja. Meskipun disiplin, itu justru bantu kalian lulus tepat waktu,” tegasnya.***
