Gunakan Aplikasi Blockchain untuk UMKM, Mahasiswa ITPLN Tembus 5 Besar Global

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA — Tiga mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) mencuri perhatian dalam gelaran international paper competition, BRISA Impact Vol. 1 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam ajang kompetisi global ini, mereka tembus 5 besar setelah menyajikan rancangan aplikasi berbasis blockchain dan machine learning untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Tim ITPLN yang beranggotakan Fitto Martcellindo, Nosa Rahmada, dan Putri Azzahra itu mengusung inovasi bertajuk Perancangan Aplikasi Berbasis Blockchain dan Machine Learning untuk Pemantauan Harga Makanan Pokok dan Analisis Usaha UMKM.

Langkah mereka berangkat dari kegelisahan pada persoalan klasik sektor pangan Indonesia: fluktuasi harga, minimnya transparansi, hingga rantai pasok yang masih bertumpu pada pencatatan manual.

“Banyak masalah sebenarnya bisa diselesaikan jika data harga tertelusur dengan baik,” ujar ketua tim, Fitto Martcellindo yang juga wisudawan ITPLN ke-47 itu, Senin, 17 November 2025.

Riset dengan dosen pembimbing, Pritasari Palupiningsih ini menawarkan solusi terintegrasi melalui aplikasi Ricetrack, sebuah platform yang dibangun dengan pendekatan Agile Blockchain DApp Engineering (ABCDE) dan memanfaatkan Hyperledger Sawtooth.

Di sisi lain, lanjutnya, analisis harga pangan dilakukan menggunakan algoritma K-Means untuk mengelompokkan pola harga dan memprediksi pergerakannya.

“Hasil uji coba Ricetrack pada PT MCS menunjukkan kinerja signifikan: waktu pelacakan data terpangkas 89 persen, tingkat kesalahan pencatatan turun 95 persen, dan kepuasan pengguna meningkat 60 persen,” kata lulusan Cumlaude ITPLN yang akan diwisuda 18 November besok ini.

Sementara itu, model machine learning yang disematkan memiliki nilai Silhouette 0,55, menandakan akurasi pengelompokan yang kuat untuk memantau dinamika harga pangan secara real-time.

Rancangan tersebut dinilai menjawab kebutuhan pemerintah dalam memantau fluktuasi harga di pasar tradisional, sekaligus memberikan dasar analisis yang relevan bagi pelaku UMKM.

Para peneliti menyimpulkan bahwa integrasi blockchain dan machine learning dapat menjadi fondasi ekosistem pangan yang lebih transparan, efisien, dan berkelanjutan. Inovasi ini juga membuka peluang adopsi teknologi yang lebih luas di sektor pangan nasional.

Dengan capaian di BRISA Impact Vol. 1, langkah mahasiswa ITPLN itu disebut sebagai sinyal bahwa gagasan besar untuk kedaulatan pangan bisa lahir dari tangan generasi muda Indonesia.***

Author: Humas