JAKARTA — PT PLN Batam memiliki strategi khusus dalam pemenuhan tenaga kerja dalam melayani pelanggan. Dari hasil workload analysis, PLN Batam sebenarnya membutuhkan 711 pegawai untuk mengoperasikan seluruh layanan kelistrikan di Batam. Namun, jumlah aktual baru mencapai 455 orang.
“Ada gap yang lebar. Karena itu, kompetensi pegawai yang ada harus terus di-upgrade dan kita akuisisi teknologi untuk menutup kekurangan tersebut,” ujar Vice President Human Capital & General Affairs PT PLN Batam, Nofliyana, dalam ITPLN Career Day 2025, kemarin.
Menurutnya, penguatan teknologi dan peningkatan kapasitas pegawai menjadi strategi utama menyiasati minimnya SDM. Selain itu, PLN Batam juga mengandalkan skema magang terstruktur yang telah berjalan selama tiga tahun.
Magang Bergaji
Program magang ini dibuka khusus bagi lulusan baru atau fresh graduate perguruan tinggi. Pendaftarannya diumumkan secara terbuka melalui kanal digital PLN Batam. Saat ini, ada 50 peserta sedang mengikuti program tersebut dari berbagai lulusan perguruan tinggi.
“Tiga bulan pertama peserta menerima uang saku Rp125 ribu per hari. Memasuki bulan keempat langsung setara UMK. Kalau UMK-nya lima juta, ya mereka terima lima juta,” kata Nofliyana.
Ia menegaskan, magang menjadi salah satu solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, terutama pada posisi dengan risiko rendah. Para peserta diposisikan sebagai assisting analyst atau scouting staff untuk pekerjaan yang telah dimitigasi risikonya.
Status Ratifikasi A
Sebagai bagian dari PLN Group, PLN Batam menyerap penuh kebijakan holding. Perusahaan ini menjadi salah satu dari empat holding dan dua anak usaha PLN yang mendapatkan ratifikasi kategori A.
PLN Batam kini didominasi pegawai muda. Sekitar 52 persen pegawainya berada di rentang usia milenial, sementara 25 persen berusia di bawah 30 tahun. Kondisi itu menjadi alasan perusahaan melakukan pemetaan talent lebih rinci sejak awal.
“Kami melihat bibit-bibit yang kuat dari awal. Anak-anak ini akan diarahkan ke pembangkitan, transmisi, atau distribusi sesuai potensi mereka,” ujarnya.
Setiap pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan minimal dua kali setahun, termasuk 8 jam pelatihan kepemimpinan sesuai standar PLN Group.
Selain pelatihan reguler, PLN Batam memberikan project assignment sejak pegawai baru masuk. Langkah itu dianggap penting karena padatnya pekerjaan dan kebutuhan percepatan kompetensi.
“Baru masuk sudah kami beri tugas mengikuti proyek. Seniornya mereka ikuti terus. Ketika mereka diangkat, mereka sudah siap,” kata Nofliyana.***
