JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menembus Cluster Utama dalam pemeringkatan Metrics Score for Cluster 2026 pada laman SINTA (Science and Technology Index). Tahun ini, Cluster Utama ITPLN (score: 14, 25), naik kelas dari tahun sebelumnya “MADYA” (score: 13.7). Kenaikan klaster ini menandai lompatan kinerja riset dan publikasi ilmiah kampus tersebut dalam tiga tahun terakhir.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITPLN, M. Sofyan, menyebut capaian ini bukan hasil kerja semalam. Menurutnya, manajemen kampus menjadikan riset dan publikasi ilmiah sebagai salah satu budaya yang terus dikembangkan. Diketahui, budaya baru ITPLN bertajuk ENERGI+, sebuah akronim dari Etika, Nasionalis, Ekselen, Responsif, Global, dan Inovatif.
“Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh dosen dan civitas akademika ITPLN atas kerja keras selama beberapa tahun terakhir dalam meningkatkan publikasi ilmiah. Pencapaian ini membuat kita dapat berada di Cluster Utama tahun depan,” ujar M Sofyan saat berbincang, Rabu, 12 November 2025.
Kampus transisi energi yang berlokasi di Jakarta Barat ini tercatat memiliki 194 penulis aktif, 19 departemen terdaftar, serta 6 jurnal ilmiah yang dikelola internal. Data SINTA menunjukkan ITPLN meraih SINTA Score Overall 76.098, SINTA Score 3 Tahun 28.803, SINTA Score Productivity 388, serta SINTA Score Productivity 3 Tahun 147.
“Terima kasih kepada Prof. Iwa dan seluruh jajaran pimpinan atas dukungan yang konsisten. Semoga predikat ini bisa kita pertahankan dan semakin banyak dosen ITPLN yang lolos hibah Kemdiktisaintek,” katanya.
Menurut SINTA, Cluster Utama merupakan kelompok perguruan tinggi dengan kinerja riset dan pengabdian masyarakat sangat tinggi. Klasterisasi ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk mengukur produktivitas akademik setiap institusi.
Sofyan berharap pencapaian ini menjadi dorongan bagi peningkatan kinerja riset ITPLN ke depan. “Kami berdoa semoga Allah senantiasa memberkahi langkah kita semua,” ucapnya.
Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh, menegaskan bahwa pencapaian tersebut harus menjadi pijakan untuk memperkuat budaya riset di lingkungan kampus. Dia memastikan, ITPLN akan terus membudayakan riset sebagai salah satu pilar ITPLN dan mendorong para dosen untuk konsisten menghasilkan publikasi ilmiah.
“Alhamdulillah, capaian ini semoga bisa menjadi pendorong semangat bagi civitas akademika di lingkungan ITPLN untuk terus membudayakan riset dan publikasi ilmiah hingga menghasilkan karya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Terlebih, lanjut Prof. Syamsir, ITPLN telah berhasil menggelar International Conference on Advanced Technologies in Energy and Informatics (ICATEI) 2025 yang diikuti perwakilan dari 15 negara. ICATEI 2025 ini menjadi ajang strategis mempercepat kolaborasi riset dan inovasi di bidang energi hijau serta digitalisasi.
“Kami menerima ratusan paper dari berbagai negara, dan 116 di antaranya terpilih melalui proses seleksi ketat. Ini menunjukkan besarnya minat global terhadap isu transisi energi dan teknologi digital,” katanya.
Menurut Syamsir, konferensi ini memperluas jejaring akademik ITPLN dengan lembaga riset dan industri internasional. Setiap program penelitian kampus dapat diakses secara terbuka melalui laman resmi www.itpln.ac.id.
Keberhasilan ITPLN memasuki Cluster Utama disebut sebagai sinyal positif menuju pemeringkatan berikutnya pada 2026, sekaligus penanda meningkatnya kontribusi institusi tersebut dalam publikasi ilmiah, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta mempertegas posisi ITPLN sebagai kampus yang terus mendorong inovasi dan kolaborasi global.
“Selamat atas capaian luar biasa dalam penelitian dan PKM para dosen. Dedikasi dan keahlian serta komitmen Anda telah menghasilkan kontribusi signifikan ITPLN bagi bidang ilmu, dan kami menantikan dampak dari karya Anda,” tandasnya.
Diketahui, Kemendiktisaintek melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengumumkan dalam surat bernomor 1436/C3/AL.04/2025 hasil klasterisasi perguruan tinggi untuk tahun 2026.
Klasterisasi perguruan tinggi tahun 2026 didasarkan pada hasil olahan data kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh dari SINTA untuk periode tahun 2022 hingga 2024. Data tersebut diverifikasi dan divalidasi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan meliputi komponen utama seperti penulis, afiliasi, artikel, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kekayaan intelektual, dan buku.***