Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi, UNMUHA Bersinergi dengan ITPLN

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTA — Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) dan Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menjalin kerja sama strategis untuk peningkatan mutu pendidikan tinggi. Kesepakatan itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa, dan Rektor UNMUHA, Dr. Aslam Nur, di Jakarta.

Sinergi kedua kampus tersebut diarahkan pada penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari riset, kuliah umum, hingga skema praktisi mengajar. Acara penandatanganan ikut dihadiri manajemen ITPLN serta delegasi UNMUHA, antara lain Dekan Fakultas Teknik, Dr. Wahyuni; Kaprodi Manajemen Kebencanaan, Widya Soviana; dan Wakil Dekan II, Munawir.

“Saya siap juga mengajar mahasiswa UNMUHA, terutama untuk bidang energi, baik secara langsung maupun via daring. Karena pada dasarnya saya senang jika berbagi ilmu,” ujar Prof. Iwa di kampus ITPLN, Senin, 10 November 2025.

Menurutnya, kolaborasi lintas kampus menjadi kebutuhan mendesak di tengah transformasi energi nasional. Indonesia, katanya, tengah menyiapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang memproyeksikan pemasangan 69,5 gigawatt pembangkit baru, 76 persen di antaranya berbasis energi baru terbarukan (EBT). Investasi yang dibutuhkan mencapai Rp2.967 triliun.

“RUPTL itu bukan sekadar dokumen teknis. Ini blueprint transformasi energi bangsa. Pertanyaannya bukan lagi ‘apa’, tapi ‘siapa yang menjalankannya’,” kata Iwa.

Ia menambahkan, kebutuhan talenta energi dalam satu dekade mendatang akan melonjak tajam, mulai dari integrasi EBT, data analytics dan kecerdasan buatan untuk smart grid, hingga manajemen proyek skala besar.

“Jika UNMUHA ada prodi Manajemen Kebencanaan, ITPLN juga ada geospasial. Kedua prodi ini sangat diperlukan untuk mewujudkan transisi energi di tanah air. Karena untuk pengelolaan pembangkit listrik saja butuh sumber daya manusia yang mengetahui manajemen bencana,” ungkapnya.

Dekan Fakultas Teknik UNMUHA, Dr. Wahyuni, menyatakan bahwa MoU ini bakal diperkuat lewat riset bersama, kuliah tamu, program KKN, hingga rencana pembukaan prodi baru berbasis geospasial.

Menurutnya, kesamaan fokus antara manajemen kebencanaan dan geospasial membuka peluang pertukaran dosen dan pengembangan kurikulum bersama.

“Kami ingin memperluas jejaring. Prodi Manajemen Kebencanaan UNMUHA adalah yang kedua di Indonesia pada tingkat sarjana. Karena itu, kami perlu banyak kolaborasi, termasuk dengan ITPLN yang punya keahlian geospasial,” kata Wahyuni.

Selain dengan ITPLN, UNMUHA juga tengah mempersiapkan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jakarta guna memperkaya ekosistem akademik. “Ke depan, kami berharap pendidikan manajemen bencana makin kuat di Indonesia,” katanya.

Kolaborasi UNMUHA–ITPLN ini diharapkan menjadi langkah awal pembentukan pusat talenta energi yang mampu menjawab kebutuhan transisi energi nasional dalam satu dekade mendatang.***

 

Author: Humas