Bidik Industri Manufaktur, PLN Suku Cadang Gandeng ITPLN Perkuat SDM dan Inovasi

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

JAKARTAInstitut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT PLN Suku Cadang (PLN SC) untuk memperkuat sinergi pendidikan tinggi dengan dunia industri, khususnya di sektor manufaktur ketenagalistrikan. Hal ini tercermin dalam nota kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai bidang mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM)

Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa, mengatakan kerja sama ini menjadi langkah penting dalam menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri energi masa depan.

“MoU ini mencakup ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, magang, kunjungan industri, seminar, hingga program upskilling serta capacity building,” ujar Prof. Iwa di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Ia menambahkan, ITPLN memiliki keunggulan dalam model pembelajaran yang menggabungkan teori dan praktik langsung di lapangan. Melalui kolaborasi dengan PLN Suku Cadang, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman nyata melalui kunjungan industri serta interaksi langsung dengan para praktisi, terutama di industri manufaktur.

“Mahasiswa tidak hanya belajar teori dari kelas atau video daring, tapi mereka turun langsung melihat industri ketenagalistrikan. Itu yang membedakan ITPLN dengan perguruan tinggi lain,” ucapnya.

Prof. Iwa menjelaskan, ITPLN menerapkan sistem pembelajaran “4-4-2”, yang mengombinasikan 40 persen teori, 40 persen studi kasus berbasis proyek atau masalah nyata, dan 20 persen sisanya diisi oleh dosen tamu dari industri.

“Kami undang PLN SC untuk mengisi porsi 20 persen itu sebagai guest lecturer, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan wawasan langsung dari pelaku industri,” katanya.

Menurutnya, sektor suku cadang merupakan fondasi penting bagi keberlangsungan operasi dan pemeliharaan sistem ketenagalistrikan nasional. Pihaknya berharap, kerja sama itu bisa terus berjalan dan memberi manfaat besar bagi dunia pendidikan dan industri ke depan.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Suku Cadang, Thommi Haposan mengungkapkan, kinerja PLN SC selama ini cukup meroket, salah satunya bisa membukukan pendapatan hingga Rp1,8 triliun per tahun. Capaian tersebut, ucapnya, bukan hanya dikarenakan aksi korporasi, tetapi juga strategi kolaborasi yang melibatkan pekerja kontrak, outsourcing, dan perguruan tinggi.

“Anak magang di kami bukan hanya belajar, tapi ikut mengeksekusi pekerjaan nyata,” kata Thommi.

Selama ini, ungkapnya, PLN SC telah menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi seperti Presiden University dan BINUS University. Kini, pihaknya membuka peluang bagi ITPLN untuk ikut dalam kegiatan operasional langsung industri manufaktur skala global.

Thommi menjelaskan, PLN Suku Cadang memiliki dua peran utama: price setter dan business solution part. “Sebagai price setter, kami berhubungan langsung dengan manufaktur. Kami tahu harga di level pabrikan, distribusi, hingga pelanggan. Jadi nilainya besar karena kami direct ke manufaktur,” katanya.

Selain menjadi penentu harga pasar komponen listrik, PLN SC juga berfungsi sebagai penyedia solusi bisnis bagi unit-unit pembangkit di bawah PLN. Bila sebuah unit menggunakan suku cadang dari merek tertentu, PLN SC dapat memberikan opsi alternatif dengan kualitas dan teknologi lebih baik, serta efisiensi harga dan waktu.

“Yang penting kualitas, waktu, dan harga terpenuhi. Dari situ banyak pengetahuan baru yang bisa dipelajari mahasiswa magang,” ucap Thommi.

Dengan jaringan lebih dari 500 pabrikan di empat benua, PLN SC menjadi garda depan dalam menjaga rantai pasok suku cadang sektor ketenagalistrikan dan utilitas di Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 2017 ini menyediakan komponen untuk berbagai jenis pembangkit, termasuk PLTU, PLTG, dan PLTA, serta mendukung pengadaan material energi baru dan terbarukan.

Thommi menambahkan, pengalaman magang di PLN SC membuka wawasan mahasiswa tentang praktik bisnis global. Dengan pendekatan efisien, jaringan internasional luas, dan peran pendidikan yang aktif, PLN Suku Cadang menjelma bukan hanya sebagai penyedia komponen ketenagalistrikan, tetapi juga laboratorium praktik bisnis nyata bagi generasi penerus di sektor energi.***

Author: Humas