Peluang 1,7 Juta Green Jobs, ITPLN Siapkan SDM Transisi Energi Masa Depan

  • Comments: 0
  • Posted by: Humas

 

JAKARTA — PT PLN (Persero) menargetkan penciptaan 1,7 juta lapangan kerja baru dalam pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang difokuskan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Program ini akan membuka peluang besar di sektor pembangkitan, transmisi, hingga distribusi ketenagalistrikan di seluruh Indonesia.

Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Eko Yudho Pramono, menjelaskan bahwa langkah strategis tersebut tidak hanya berorientasi pada proyek infrastruktur, tetapi juga pada penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, khususnya dari kalangan perguruan tinggi teknik.

“Cerita tentang peluang, peluang pekerjaan yang dibangun ini penting. Nah, ini penting buat ITPLN, karena lulusannya bisa menangkap peluang kerja di sini. Ada 1,7 juta lapangan kerja yang bisa diisi. Kalau semua lulusannya ITPLN, insya Allah bisa masuk ke sektor ini. Alhamdulillah, bisa ikut naikkan nama ITPLN,” ujar Eko saat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran ITPLN dalam Membantu Percepatan Eksekusi Program RUPTL PT PLN (Persero) 2025–2034” di Sekolah Pascasarjana ITPLN, Jakarta, kemarin.

Eko menambahkan, RUPTL 2025–2034 diproyeksikan akan menyerap 1,7 juta tenaga kerja, terdiri dari 836.696 pekerjaan di sektor pembangkitan dan 881.132 pekerjaan di sektor transmisi, gardu induk, serta distribusi. Dari jumlah itu, 91 persen pekerjaan di sektor pembangkitan akan berfokus pada energi terbarukan atau green jobs.

Selain penciptaan lapangan kerja, Eko juga memaparkan rencana implementasi 4.118 proyek strategis yang dibagi berdasarkan tingkat prioritas. Sebanyak 1.360 proyek (38%) masuk kategori prioritas P2, disusul P1 sebanyak 1.028 proyek (29%), P0 sebanyak 481 proyek (13%), P3 sebanyak 622 proyek (17%), dan P4 sebanyak 76 proyek (2%).

“Proyek-proyek ini akan berjalan masif mulai 2026 hingga 2030 dengan puncak investasi mencapai sekitar Rp300 triliun pada 2030. Kami minta semangat semua pihak, termasuk ITPLN, untuk ikut membantu. Dua tahun ke depan kita fokus membangun P0 dan P0′ untuk menjaga keandalan sistem, supaya tidak ada pemadaman,” kata Eko.

Eko menegaskan, kerja sama dengan ITPLN akan menjadi kunci dalam memastikan kesiapan tenaga ahli di berbagai bidang teknik kelistrikan. Ia juga mengakui masih ada kekurangan tenaga teknis, seperti drafter, engineeri dan ahli sistem, yang perlu segera dipenuhi untuk mendukung pelaksanaan proyek.

“Ternyata perusahaan sebesar ini saja masih kekurangan drafter. Padahal, kebutuhan tenaga teknis akan melonjak seiring proyek berjalan. Makanya kami butuh dukungan penuh dari ITPLN untuk menyiapkan SDM terbaik,” ucapnya.

Program RUPTL 2025–2034 diharapkan menjadi tonggak penting bagi transisi energi nasional sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di sektor ketenagalistrikan masa depan.

Di lokasi yang sama, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyerukan semangat kolaborasi seluruh pihak untuk memperkuat posisi ITPLN sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Ia menegaskan bahwa keberhasilan misi besar tersebut hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan partisipasi aktif dari semua elemen di lingkungan kampus.

Menurutnya, kekuatan utama PLN dan ITPLN terletak pada kolaborasi dan kesadaran akan potensi besar yang dimiliki. Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang partisipatif, saling mendukung, dan berorientasi pada pengembangan berkelanjutan, salah satunya bersama-sama untuk memajukan ITPLN.

“Membesarkan anak dengan manja membuatnya tak bisa apa-apa. Kita tidak mau seperti itu. Yang kita lakukan adalah memberi yang terbaik untuk ITPLN, dalam frekuensi dan resonansi yang sama,” tuturnya.

Didi mengaku optimistis, dengan komitmen bersama dan pengawalan yang konsisten, ITPLN akan segera sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Tanah Air. “Insya Allah tidak lama lagi, ITPLN akan berada di jenjang terbaik di Republik ini. Percaya sama saya,” katanya.***

Author: Humas